RADARSEMARANG.COM, Bukan harta dan tanggungjawab dari John Dori yang diinginkan Lady Sandi. Ia kini hanya fokus mendapatkan hak asuh anak-anaknya. Hal ini ia lakukan karena sudah lelah menjalani biduk rumah tangga dengan John.
Sejak menikah lima tahun lalu, Lady tinggal menumpang di rumah mertua. Bahkan, sebagian besar kebutuhan seperti makan sehari-hari turut ditanggung mertua. Sebab, sejak menikah, John tidak bekerja. Ia hanya mengandalkan pemasukan dari persewaan kos miliknya. Untungnya Lady bekerja, jadi ada pemasukan lain.
Ketika membesarkan anak kedua, Lady memutuskan untuk berhenti bekerja, dan menyerahkan seluruh tanggungjawab pada John sebagaimana mestinya. Sayangnya, John hanya memberi uang Rp 500 ribu setiap bulannya, dan susu untuk anaknya. “Ya gak cukup, apalagi anak sudah sekolah,” katanya.
Selain masalah nafkah ini, Lady mengecam tindakan John yang suka main tangan. Meski sudah dilakukan sejak lama, tapi Lady baru berani mengambil tindakan. Saking tidak tahan, dan ingin memiliki bukti yang kuat, ia beranikan diri untuk melakukan visum. “Saya marah dan benar-benar tidak terima, saya diam-diam pergi visum,” ujarnya.
Niat hati Lady ingin melaporkan suaminya ke polisi. Namun hal itu urung dilakukan karena tidak tega, dan masih berharap ada perubahan yang lebih baik. Ia masih memberi kesempatan. Namun selang beberapa waktu, John kembali main tangan hingga membuat Lady geram. Kali ini, ia sudah tidak memberi ampun. Ia putuskan untuk bercerai, dan mendaftarkan perkara di Pengadilan Agama Semarang. “Kalau dibawa ke polisi saya tetap tidak tega. Tapi setidaknya saya sudah punya bukti KDRT,” paparnya.
Lady mengaku, yang ia butuhkan hanya memperjuangkan hak asuh anaknya. Soal tanggungjawab, ia meragukan John karena track record selama ini sudah buruk. Perihal makan dan kebutuhan, Lady yakin bisa memenuhi dan membesarkan anaknya sendiri. (ifa/aro)
