RADARSEMARANG.COM, Watuk masih bisa diobati, tapi kalau watak sudah permanen. Menjadi kepala rumah tangga harusnya tahu tanggung jawab, termasuk memberikan nafkah. Sayang, tabiat malas John melekat hingga berstatus menjadi kepala keluarga.
Seakan tak sadar sudah memiliki tiga anak, John santai menganggur. Lady kesal karena suaminya tak betah bekerja. Saat dapat pekerjaan, tidak bertahan lama. Kerap gonta-ganti tempat kerja. Hal ini menjadi kebiasaan, tidak hanya sekali dua kali. Lady sampai jenuh dengan hobi buruknya ini.
“Tiga bulan kerja keluar, nanti nganggur-nya lebih lama. Bisa sampai setahun, kan bikin jengkel,” ujarnya.
Di saat John nganggur, Lady terpaksa menggunakan uang tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Yang bikin tambah jengkel, John tak berupaya untuk mencari pemasukan. Seperti keenakan di rumah, John dengan santai menikmati masa menjadi pengangguran. Antara pengeluaran dan pemasukan tidak sinkron. “Yang paling berat sebenarnya kan kebutuhan saban hari, itu saya terus yang nanggung,” katanya.
Parahnya, lanjutnya, bukannya memberi nafkah, beberapa barang milik Lady justru dijual. Alih-alih untuk kebutuhan dapur, uangnya dipakai untuk beli rokok. Pantas saja, Lady makin dongkol.
Lady mengaku, sebagai istri ia harus menutupi kekurangan suami. Seperti janji dulu, susah senang bareng. Tapi kali ini John sudah keterlaluan. Tanggungjawabnya dipertanyakan. Seakan sudah tak niat melanjutkan pernikahan.
Sebenarnya Lady mau saja mengalah, ia rela kerja. Tapi sayang, ia tak bisa karena anaknya masih butuh ASI. Di sisi lain, Lady menyayangkan sikap mertuanya yang tak menggubris permintaannya untuk membantu keluarga kecilnya. Beruntung masih ada orang tuanya yang selalu memperhatikan, dan peduli dengan cucunya.
“Yang selalu nampung dari keluarga saya terus, sementara mertua lepas tangan,” tambahnya.
Saking jengkelnya, Lady mengancam John akan menggugat cerai jika tak berubah. Masalah nafkah ini sangat berarti untuknya. “Selalu janji bakal berubah. Saya maafin, saya kasih kesempatan lagi, tapi selalu dikecewakan,” keluhnya.
Ancaman itu kini menjadi nyata, karena John masih mengulangi kesalahan yang sama. Lady tak bisa memberikan toleransi lagi, karena sudah cukup muak. Kisahnya bakal kandas di Pengadilan Agama Semarang. (ifa/aro)