RADARSEMARANG.COM, Kebiasaan John Dori bersikap cuek mengantarkan Lady Sandi jadi wanita mandiri. Ia terbiasa melakukan apa saja sendiri, tanpa mengandalkan bantuan suami. Toh, dimintai tolong pun John juga kerap tak bersedia.
Nasib memiliki suami tak perhatian ya begini, tak pernah dihargai. Sekeras apapun usaha yang dilakoni tetap tak bernilai. Hal ini ia alami sejak awal menikah, dan terus berjalan hingga pernikahan menginjak usia empat tahun. Rasa hambar dalam menjalani biduk rumah tangga selalu ia rasakan. “Seperti hidup sendiri,” katanya saat bercerita di Pengadilan Agama Semarang belum lama ini.
Ia mengaku, rasa ingin pergi dari kehidupan John sudah lama hendak dilakukan. Namun ada banyak pertimbangan, terutama anaknya yang masih berusia tiga tahun. Tumbuh besar tanpa seorang ayah tentu menjadi mimpi buruk. Tapi mau bagaimana, kepedulian John terhadap keluarga kecilnya tak pernah terwujud. Semua tampak hanya rutinitas yang tak berarti.
Sebelumnya, Lady berpikir suaminya bersikap egois karena ia tak membantu mencari uang. Karena itulah ia membantu berdagang makanan. Paling tidak ia punya penghasilan, dan tidak mengandalkan nafkah dari suami. Kemandirian ini berlanjut hingga sekarang. Ia jadi terbiasa tak menggantungkan urusan apapun pada suami.
Meski sudah berusaha menjadi istri yang baik, namun Lady sering merasa gagal menjadi partner hidup. Pasalnya, John seakan tak membutuhkan dirinya. Bergerak masing-masing. Seakan ikatan pernikahan hanya sebatas formalitas semata. Ia sudah introspeksi diri. Apa yang kurang ia perbaiki. Apa yang salah ia coba benahi. Tentu saja, ia ingin seperti kebanyakan pasangan di luar sana yang hidup harmonis. Tapi masih saja John tak menghargai. “Seperti ini terus, bertahan tidak ada gunanya,” tandasnya.
Ia menyadari betul perpisahan memang dibenci Tuhan, tapi kali ini sudah menjadi jalan. Setelah berani memutuskan untuk bercerai, Lady hanya akan fokus membesarkan sang anak. “Sekarang saya hanya berusaha mendidik anak saya dengan baik,” tuturnya. (ifa/aro)
