RADARSEMARANG.COM, Lady Sandi merasa gagal menjadi seorang istri. Tapi ia tak mau gagal menjadi ibu. Mempertahankan pernikahan dengan dalih anak-anak ternyata bukan solusi bagi pernikahan Lady. Justru ia merasakan sakit hati yang tak kunjung sembuh. Enam tahun menjalin kasih harus berakhir kandas. Kini, suaminya sudah tak peduli dengan anak dan istri. Hal ini menjadi alasan terkuat Lady mengajukan pisah melalui Pengadilan Agama Kota Semarang belum lama ini.
Dulu, suaminya sangat penyayang. Tapi semenjak salah pergaulan hidupnya berubah tak karuan. Tak hanya jarang pulang, ia pun juga main perempuan. Awalnya, karena masalah ekonomi. Dari penghasilan yang mepet, sampai masalah belum memiliki rumah. Karena ingin memenuhi kebutuhan rumah tangga, suaminya akhirnya kerja di luar kota. Lady selalu percaya karena John berangkat dengan niat yang apik. Izin baik-baik mencari nafkah.
Tapi, Lady menemui kejanggalan ketika suaminya mulai cuek saat pulang. Ia pulang sebulan dua kali. Sambutan hangat dan rasa rindu tak ditanggapi dengan baik. Datar. Tentu saja Lady bingung, pikirannya macam-macam. Secara fisik, John sehat, tidak sakit. Tapi ia tak tahu apa yang terjadi pada hatinya. “Pas pulang auranya beda, saya khawatir terjadi hal-hal buruk,” ujarnya.
John pun tak betah di rumah. Baru pulang sebentar sudah kembali kerja. Alasannya banyak kerjaan. Saat di rumah, selain cuek ia juga intens dengan handphone. Mengurangi ngobrol dengan Lady, padahal ia ingin mendengar banyak cerita.
Hal ini berlangsung lama, hingga kejanggalan-kejanggalan lain muncul. John juga membatasi Lady mengontrol HP. Perlahan semua terkuak ketika John sakit. Mulai dari sering mabuk, main judi, bahkan main perempuan. Hati Lady hancur tahu suaminya sudah gila di luar kota. “Allah baik, ditunjukkan keburukannya satu persatu,” katanya.
Kepercayaan yang ia berikan secara penuh tak ada gunanya. Terutama masalah kesetiaan yang dikhianati. Lady kecewa. (ifa/aro)