RADARSEMARANG.COM, Bertahan memang tak semudah mendapatkan. Apalagi terus dihantam dengan masalah silih berganti. Lady Sandi merasa sudah cukup menjalani biduk rumah tangga dengan John Dori. Kini, saatnya melepas derita untuk bahagia.
Bukan kali pertama Lady ingin meninggalkan John. Ia maju mundur sebelum mantap mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Semarang. Perkara bercerai bukan hanya untuk dirinya, tapi juga bakal menyangkut keluarga besarnya. Tentu saja ia sangat menjaga nama baik. Makanya sangat hati-hati dalam melangkah.
Lady tergolong wanita yang kuat. Selama disakiti John bertahun-tahun, ia mampu memendam sendiri. Tak seorang pun tahu, bahkan ibunya. Tak heran ia sangat stres dan tertekan. Baginya, tak patut membicarakan suaminya sebelum ia benar-benar berniat akan berpisah.
Keputusannya ini juga membuat keluarganya kaget. Sebab, keduanya terlihat baik-baik saja. Ia pandai menyembunyikan perasaan. “Ya mereka kaget, soalnya setahu mereka selama ini gak pernah ada konflik,” katanya.
Ia hanya tak mau keluarganya ikut campur mengurusi rumah tangganya. Lagipula ia bisa menyelesaikan sendiri meski lewat jalur perpisahan.
Sebenarnya, perkara Lady dan John dimulai sejak sebelum menikah. Ada keraguan dalam hatinya. Ia sempat merasa tak cocok mendekati hari H pernikahannya. Tapi berhubung sudah telanjur tunangan, ia pun melanjutkan.
Dan keraguannya terbukti setelah menikah. John bukan lelaki yang baik. Tak patut jadi imam. Selain kasar, tak sopan, ia juga kerap lari dari tanggung jawab seperti pergi dari rumah beberapa waktu hanya untuk bermain. Ia tinggalkan Lady tanpa pamit. Begitu pulang, ia tak merasa bersalah dan bersikap biasa.
Sebagai istri, ia sangat curiga kepergiannya ini untuk apa. Jika kerja, ia sangat bersyukur. Tapi setiap pulang, ia justru kehabisan uang. Dan ini terjadi beberapa kali hingga menimbulkan pertengkaran hebat. “Saya protes karena pergi gak pamit. Dan itu sering terjadi, teguran saya gak pernah digubris,” ujarnya.
Bermula dari masalah itulah Lady lama-lama lelah. Ia capek bertengkar terus-menerus. (ifa/aro)
