RADARSEMARANG.COM, Setiap rumah tangga pasti muncul persoalan. Mulai ribut kecil hingga yang paling parah berujung perceraian. Ini seperti yang dialami Lady Sandi, 31. Di usianya yang masih relatif muda, ia harus menjadi janda lantaran tak kuat hidup berdampingan dengan John Dori, 32.
Ia mengajukan gugatan cerai lantaran tak tahan dengan suaminya. Lady mengaku tak mendapatkan nafkah lahir. Karena tak tahan, ia kerap melapor ke mertuanya. Hal itu membuat John geram. Karena ia mendapat teguran dari orangtuanya. Langkah Lady ini dilakukan supaya John mau memperbaiki diri. Sebab, semakin hari tabungannya semakin menipis. Beruntung mertuanya baik.
Sayangnya, perubahan John tak bertahan lama. Agaknya ia memang malas kerja meski sudah berkeluarga. Karena mengandalkan John sia-sia, Lady lantas jualan online untuk menyambung hidup. Lumayan, yang penting ada pemasukan. “Jualan online lumayan, sedikit-sedikit buat menambah penghasilan,” ujarnya.
John memang tipikal orang pemalas. Ia kerap gonta-ganti pekerjaan dengan alasan untuk menjajaki pengalaman. Sayangnya, semua itu seperti tak ada gunanya. Toh, dia menganggur sekarang. Diberi modal saja, ia tak mau menjalankan usaha, apalagi jika ia harus capek-capek bekerja.
Keresahan itulah yang menjadikan Lady geram, lalu melapor ke mertuanya. Ia rela mengambil risiko dimarahi. Tujuannya mengadu, agar suaminya kapok. Namun John tak berubah. Perlahan simpati Lady menghilang. Kasih sayangnya memudar seiring buruknya perlakuan John. Benar-benar malas. Seperti tak ada ikatan. Ia menjadi cuek dan angkuh. Sikapnya ini ingin ditunjukkan kepada John bahwa ia serius dengan apa yang dilakukan. Ia tak main-main. Lady mengecam sikap John. “Lama-lama yo males ngeladenin, dia saja sikapnya gak berubah,” katanya.
Hingga perkara perceraian ini diproses di Pengadilan Agama Semarang, John belum sepenuhnya berubah. Hal itu menjadikan Lady semakin bulat untuk berpisah. (ifa/aro)
