RADARSEMARANG.COM, Bagaimana mungkin Lady Sandi bisa bertahan menjalani biduk rumah tangga, sementara ketemu dengan suami saja bisa dihitung dengan jari. Hal ini yang menyebabkannya melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Semarang. Sebelum merantau, John Dori dulu selalu di rumah. Bekerja di lingkungan tempat tinggal. Karena kebutuhan semakin melonjak, ia mengharuskan dirinya untuk mencari rezeki di kota lain. Meski ragu, Lady tetap memberi restu. Keputusannya kan untuk dirinya juga.
Di awal merantau, John kerap pulang. Setidaknya seminggu sekali. Namun lama-lama, ia jarang mengunjungi istri. Bahkan, Lady harus bergerak mendatangi suami demi melepas rasa rindu. “Kalau dia gak bisa pulang, saya yang samperin walaupun jauh,” katanya.
Memang sejak John merantau, keuangan mereka mulai stabil. Hanya saja, Lady merasa kesepian berada di rumah sendirian. Apalagi jauh dari orang tua. Untuk mencari suasana agar tidak bosan, ia akhirnya bekerja di sebuah pabrik. Hal ini cukup membuatnya sibuk. Dan, tak berlarut-larut memikirkan suaminya.
Meski begitu, kehadiran suami tak bisa digantikan dengan apapun. Tentu saja, ia butuh pelukan, kasih sayang yang utuh, dan pengertian. Ia lantas meminta suaminya untuk pulang. Kerja apapun yang penting setiap hari bisa bertemu. Namun barangkali John sudah nyaman dengan pekerjaannya, ia pun menolak.
Alhasil, Lady tetap pada keadaannya yang kesepian, tertekan, dan tak lagi sanggup bertahan. Ia mengaku kasih sayangnya turut berkurang. Hanya bisa menatap dan berbincang lewat telepon. Ia juga kerap membagikan kisahnya di media sosial. Tujuannya, agar dapat perhatian dari orang-orang sebagai pelampiasan. Juga sindiran untuk suaminya.
“Tetap saja saya kesepian, sudah nikah lho ini. Beda cerita kalau masih pacaran,” katanya.
Bagi Lady, percuma saja sibuk mencari rezeki, namun tak bisa merawat istri. Toh ia juga tak menuntut harus menjadi orang kaya. Yang penting cukup. (ifa/aro)