RADARSEMARANG.COM, Lady Sandi kesal. Suaminya tak bisa diandalkan. Hatinya bolak-balik, tak pakem. Praktis, ia memilih meninggalkan daripada sakit hati terus-terusan. Tampangnya memang tak kelihatan mata keranjang. Tapi ia sangat jago merayu anak orang. Ia juga pandai membuat hati melayang-layang. Caranya memikat sangat elegan. Tak terasa sudah masuk perangkap.
Lady berulang kali memergoki John Dori menggombal. Sudah beranak dua masih jago. Bahkan makin terasah. Bukan fokus mikir anak istri, justru makin tak tahu diri. Apalagi Lady gampang cemburu. Makin runyam. “Sudah tahu istrinya cemburuan malah genit gak karuan, bikin jengkel saja,” katanya.
Mungkin, lanjutnya, bagi wanita lain bakal bersikap biasa tahu suaminya begitu. Tapi tidak baginya. Permasalahan ini harus diselesaikan. Saking marahnya, Lady pun pernah meminta untuk ditalak. “Kalau gak keterlaluan mana mungkin saya begitu,” ujarnya.
Kala itu, John berhasil membuat Lady redam. Ia kembali ke pelukan. Ditambah dibumbui janji-janji manis. Meski sulit, Lady pun percaya. Ia berusaha membuat hatinya kembali yakin walau rasa sakit hati masih ada.
Sayangnya, John kembali khilaf. Agaknya memang sulit menghilangkan sikap genit. Ia tak mampu menahan paras wanita meski sudah punya istri yang cantik. Godaannya cukup berat. “Memang imannya saja gak kuat, lemah,” tambahnya.
Makin lama kesabarannya hilang. John mulai tak teratur. Makin parah. Padahal biduk rumah tangganya sudah berjalan sepuluh tahun. Sangat disayangkan jika harus ambyar.
Ia mengaku terpaksa melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Semarang, karena perasaannya mulai memudar. Ia lelah memperjuangkan kebahagiaan sendirian. Sementara John asyik-asyikkan dengan perempuan lain. Yang dipikirkannya saat ini cuma anak. Meski begitu, ia tak mau anaknya terkena imbas. “Anak-anak biar tahunya bapaknya baik,” katanya. (ifa/aro)