RADARSEMARANG.COM, John Dori kesal ketika istrinya, Lady Sandi, mulai suka ngutang. Belum selesai membayar, sudah ngutang lagi. Mentang-mentang punya banyak kolega, Lady kerap menggampangkan utang. Padahal, selama ini John yang harus membayar cicilan.
Belum menikmati hasil jerih payah, John harus rela melihat dompetnya yang tipis. Setiap kali gajian, ia hanya bisa menikmati untuk membeli rokok. Lainnya diminta Lady untuk kebutuhan sehari-hari dan bayar cicilan.
Masalahnya bermula ketika Lady ketagihan belanja pakai uang pinjaman. Kebetulan dipinjami temannya, Pretty. Ia tak perhitungan. Jarang menagih. Hingga Lady terlena, dan tak sadar utangnya makin menggunung. Sayangnya, Lady keliru. Persoalan temannya tak menagih pada Lady lantaran langsung meminta pada John. Sebab, ia tahu Lady tak bekerja. “Tahunya temannya baik, ternyata rentenir,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
John mengaku keberatan menanggung ulah Lady. Ia berurusan dengan orang yang salah. Pretty bukan membantu, namun menghabiskan uang dengan memberi bunga. Makin hari ia semakin pusing. Diteror karena belum bisa melunasi. Belum lagi masalah cicilan lain.
Selain itu, Lady juga ikut arisan. Biayanya lumayan. Kalau tak ada uang, yang diandalkan utang. “Jadi ya gali lubang tutup lubang terus. Gak bisa nabung,” ujarnya.
Yang bikin John makin jengkel karena Lady tak pernah meminta izin. Langsung bertindak tanpa berpikir panjang. Akhirnya tekor di belakang. Semarah apapun John, Lady tak takut. Ia keras kepala dan kolot. Sulit untuk diambil hati. Apalagi untuk diajak prihatin.
Akibat kelakuannya, John sampai mengembalikan Lady ke orang tuanya. Ini tamparan keras, karena tak bisa mengindahkan rumah tangga. Ia tak sanggup. Baginya, hal itu di luar tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga.
“Ya, akhirnya saya talak, sudah gak bisa dipertahankan,” tegasnya usai mengikuti sidang di Pengadilan Agama Semarang. (ifa/aro)