RADARSEMARANG.COM, Kesan galak sudah tersirat di wajah Lady Sandi. Itu terlihat dari bentuk alisnya yang gandeng. Mitosnya memang begitu. John sendiri menjadi korban kegalakan istrinya. Sering dimarahi hanya karena hal spele.
Agaknya semboyan wanita selalu benar dipegang Lady. Buktinya, John selalu salah di matanya. Kerap diprotes kalau tak sesuai dengan keinginannya. Menjadi sasaran kesalahan. Karena itu, John tak betah di rumah. Sengaja pulang kerja telat untuk menghindar dari istrinya.
John mengaku lebih banyak mengalah ketimbang jadi masalah. Ia pun memilih diam daripada menanggapi istrinya yang mengomel. Selain cerewet, Lady juga keras. Tak segan memukul kalau sudah jengkel. Begitupun dengan John, meski selama ini diam emosinya bakal memuncak ketika Lady keterlaluan.
Baginya, Lady memang terbiasa tak sopan. Bahkan pada orang yang lebih dewasa. Tak hanya di lingkungan keluarganya, namun juga dimanapun. Bicara lantang sudah menjadi ciri khas, ditambah sikap galak yang melekat. Sementara, John cenderung pendiam. “Omongannya ya ceplas-ceplos, kaya gak mikir. Ngegas terus,” katanya.
Akibatnya, John pun sering mendapat peringatan. Orang tuanya juga heran, istri kok gak sopan ke suami. Sesekali, John diajari untuk melawan. Tak patut ditindas, biar mendapat pelajaran. Namun ia tak tega, walau bagaimanapun ia tak mau menjadi keras seperti istrinya. “Kalau keras dilawan keras sama saja, gak baik,” ucapnya.
John memang selalu bijak menanggapi perangai istrinya. Selalu sabar menghadapi. Menganggap ini sebagai ujian. Meski begitu, John mengaku mengalami tekanan batin. Jiwanya tak tenang. Pikirannya tak karuan. Ia sudah berusaha meminta istrinya untuk menjadi lebih baik, tapi tak ada hasil. Marahnya orang pendiam memang selalu menakutkan. Puncaknya, ia melayangkan gugatan talak ke Pengadilan Agama Semarang. “Keputusan ini ya karena sudah kecewa. Istri saya gak bisa perbaiki diri. Mungkin karena sudah watak,” katanya.
Tak dipungkiri, watak memang tak bisa diubah. Tapi, setidaknya bisa dikendalikan. Sayangnya, John sudah tak mampu. Di satu sisi ia diam, namun menyimpan sakit yang mendalam. (ifa/aro)