RADARSEMARANG.COM, Memiliki suami baperan memang tak nyaman. Lady Sandi sendiri mengalaminya. John Dori yang memiliki sifat sensitif, sangat mudah tersinggung dengan omongan Lady yang ceplas-ceplos. Bahkan, candaan pun dianggap serius.
Sulit bagi Lady untuk mencairkan suasana. Menurutnya, John sangat tidak dewasa. Tak bisa membedakan mana serius mana bukan. Sehingga pertengkaran seringkali terjadi.
Tak hanya itu, sikap suaminya yang kerap ngambek membuatnya kesal. Hanya perkara sepele, tapi dibesarkan-besarkan. Bukan kasih solusi, justru bikin emosi. Tipe Lady yang humoris tentu saja senang bercanda, meski terkadang kelewatan karena susah ngerem. Hal itu di mata John tak baik. Di anggap tak sopan. “Dibilang ini diambil hati, dibilang itu dikira sok tahu, ah susah Mas John itu,” ujarnya.
Padahal, selisih umur mereka cukup jauh. Terpaut tujuh tahun lebih tua John. Namun sikapnya masih kekanak-kanakan. “Memang benar, umur tidak mencerminkan kedewasaan seseorang, ya seperti saya ini malah momong,” imbuhnya.
Di rumah sudah dibuat pusing. Belum lagi masalah kerjaan. Tambah puyeng. Namun berbeda dengan orang lain di luar sana, Lady lebih nyaman berada di tempat kerja dibanding pulang ke rumah. Kalau tidak, ia memilih nongkrong dulu daripada cepat pulang. Alasannya jelas, tak mau ketemu dengan suaminya. “Kalau bisa ya ketemu pas sudah malam, kan langsung tidur, nanti bangun tidur terus kerja,” katanya.
Kini, ia lebih memilih diam daripada emosi, menghabiskan energi. Sementara suami juga diam, tak banyak mengajak komunikasi. Baginya, rumah tangganya sudah sulit dipertahankan. Sudah tak sejalan. Meski tak pernah bertengkar karena masalah besar, justru masalah-masalah kecil seperti ini lebih berbahaya karena terjadi secara berkala. Jadi terbiasa.
Respect Lady pun berkurang drastis. Makin muak. Makin bosan. Akhirnya memutuskan ke Pengadilan Agama Semarang untuk memproses perceraian. “Intinya gak tahan sama tingkahnya, hidup masing-masing mungkin bakal lebih baik,” tandasnya. (ifa/aro)
