31 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Suami-Istri Tak Satu Frekuensi, Berujung Cerai

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Tak sejalan membuat Lady Sandi dan John Dori pisahan. Bahtera rumah tangga yang belum genap setahun itu harus berhenti di jalan. Pasalnya, mereka saling merasa tak satu frekuensi, hingga membuat Lady ingin mengakhiri.

Pertemuan Lady dan suaminya memang terbilang singkat. Belum mengenal lama. Hal itu membuat mereka belum saling mengetahui sifat asli satu sama lain. Di awal pernikahan memang masih malu-malu, belum terbuka. Namun lambat laun semua terlihat dengan sendirinya. Kebiasaan masing-masing sudah tak bisa ditutupi lagi. Lady yang mudah ngambek, bersanding dengan John yang tidak peka. Kontras. Percobaan adaptasi sudah dilakukan perlahan. Namun yang terjadi justru pertikaian.

Pertengkaran terjadi secara berkala. Sebagai istri, ia membutuhkan suami yang perhatian, memanjakan, dan mengerti. Sayang, ia tak menemukan kebutuhan standar itu pada diri John Dori. “Awal-awal masih oke, lama-lama gak nyaman,” ujarnya.

Kebutuhan ekonomi memang tercukupi. Lady juga bekerja. Tak khawatir dompet bakal tipis. Tapi bukan itu yang ia cari. Namun ketenangan hati. Dengan John, ia mengaku tak bisa enjoy. Tak ditemukan kenyamanan. Suaminya tak bisa memenuhi keinginannya menikmati kasih sayang. Ya, Lady memang kurang belaian kasih sayang.

Baginya, membuat John peka membutuhkan waktu yang lama. Sementara saat ini sudah tak terjalin chemistry dengan apik. Kocar-kacir. Lady melangkah kesini, John berjalan kesana. Bertolak belakang. Terlebih John punya kuasa. Semakin jauh harapan Lady untuk bermanja. Kesibukannya tak bisa dikalahkan. “Percuma berduit, tapi tak ada perhatian, makin gak nyaman,” ujarnya.

Berkali-kali Lady menegaskan dirinya sudah tak nyaman. Perbedaan sifat yang signifikan membuatnya enggan. Sulit baginya menggandrungi John yang sedikit angkuh, dan cuek. Sementara Lady mengaku gengsi untuk meminta belaian kasih sayang. Menurutnya, hal seperti ini tak patut diminta, tapi diberi dengan penuh kesadaran. “Gak mau juga minta-minta. Kayak begini sudah penyiksaan batin,” imbuhnya.

Mana mungkin Lady bakal bertahan. Sebanyak apapun pekerjaan, tak mampu membuatnya melupakan. Daripada terus tersiksa dan bertengkar, ia memilih mengalah. Pengadilan Agama Semarang pun menjadi jalan keluarnya. Walau sebenarnya ia antara siap dan tak siap menjadi seorang janda. (ifa/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya