RADARSEMARANG.COM – Mwnjadi ibu tiri tak cukup mudah. Jika tak tahan banting, rumah tangga bisa bubrah. Seperti yang dirasakan Lady Sandi yang harus rela kehilangan suaminya, demi menyenangkan anak tirinya.
Kehadiran Lady Sandi sejak awal memang sudah tak disetujui anak-anak John Dori. Bayangan ibu tiri yang kerap digambarkan kejam di berbagai sinetron televisi membuat mereka takut. Maklum masih anak-anak. Padahal Lady tidak. Ia cukup lembut dan sangat penyayang.
Meski tak mendapat restu, John tetap meminang Lady karena sudah terlanjur jatuh hati. Ia juga butuh sandaran dan tempat bertukar pikiran usai kerja. Pikirannya jelas butuh hiburan, badannya perlu ada yang memperhatikan, dan hatinya perlu ada yang merawat.
Usai menikah, John kembali sibuk bekerja. Sementara urusan rumah tangga dikendalikan penuh oleh Lady. Tak apa, wanita 35 tahun ini bisa mengurus semuanya. Namun permasalahan terus datang silih berganti.
Untuk membuat ibu tirinya tak nyaman, anak-anak John Dori selalu bikin ulah. Ditambah, anak Lady yang juga tinggal bersama pun sering diperlakukan diskriminatif. Tak pernah akur. “Senakal-nakalnya anakku, tetap sopan dengan orang tua. Kalau ini bikin pusing kepala,” ujarnya.
Berulangkali ia memberikan nasihat dan pengertian, namun tak ada yang mempan. Belum lagi, anak-anak tirinya seringkali melaporkan hal-hal yang tak masuk akal kepada John. “Ya, semata-mata biar saya gak betah, agar pergi dari rumah,” imbuhnya.
Sebenarnya Lady bisa saja mengatasinya. Ia masih sabar dengan ujian barunya. Namun, tidak bagi anak semata wayangnya. Berulangkali meminta untuk pindah rumah karena terus menerus diperlakukan tak baik. Capek untuk mengalah. Itulah yang membuat Lady kemudian memutuskan untuk berpisah daripada melihat anaknya menderita.
“Egois rasanya kalau saya masih bertahan, sementara anak saya tidak nyaman. Kebahagiaan saya ya anak saya ini,” katanya sembari mengurus perkara perceraiannya di Pengadilan Agama Semarang. (ifa/ida)