RADARSEMARANG.COM – Lima belas tahun sudah Lady Sandi mengarungi bahtera rumah tangga dengan John Dori. Pasangan ini dikaruniai tiga anak. Waktu yang begitu lama ini ternyata tak berjalan mulus. John tak bisa menjadi kepala rumah tangga yang baik. Karena itulah, Lady mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Semarang.
Niatnya itu sudah berulangkali ia urungkan. Antara iya dan tidak. Ragu. Ia selalu menunggu perubahan suaminya menjadi lebih baik. Sayang, harapannya itu tak menjadi nyata. John masih sama saja, membuat sakit kepala.
Sebelum benar-benar menggugat cerai, Lady terlebih dulu berkonsultasi pada seorang ustad. Perihal masalah yang ia hadapi, jalan yang baik memang bercerai. Sebab, sudah tak ada kecocokan. Percekcokan selalu terjadi, setiap hari. Tak ada keharmonisan lagi. “Saya gak kuat lama-lama ribut setiap hari, kasihan anak-anak,” ucapnya sedih.
Begitupun reaksi orang tua Lady yang menyambut baik keputusannya ini. Sebab, mereka sudah lama memberi saran Lady untuk bercerai. Sebagai orang tua tentu saja mereka tak mau melihat anaknya disakiti. Bukan karena mendengar cerita dari Lady, namun melihat dengan mata kepalanya sendiri.
“Ibu dan bapak memang menyarankan bercerai sejak lama, karena John pernah bersikap kasar di depan orang tua saya,” imbuhnya.
Di luar hal itu, Lady juga berat hati karena John tak bisa menjadi imam. Salatnya bolong-bolong, kalau mau saja. Bukan tak mau menuntun ke arah yang baik, itu sudah sering dilakukan. Hanya saja John berbalik marah jika diingatkan soal ibadah. Itu juga menjadi pertimbangan. Berkat dukungan-dukungan itulah, Lady mantap melangkahkan kaki untuk menjadi janda. (ifa/aro)
