RADARSEMARANG.COM – Istri itu bukan tahanan, kenapa dikurung? Hanya John Dori yang tahu jawabannya. Setelah merasakan penderitaan menjalani biduk rumah tangga dengan suaminya itu, Lady Sandi memutuskan untuk berpisah. Alih-alih ingin bahagia yang didapat justru derita.
Entah seperti apa pikiran John hingga melarang istrinya untuk keluar rumah. Tentu saja Lady bosan. Paling mentok belanja di warung, kalau sudah selesai langsung pulang. Istri mana yang mau dikekang, sementara suami bebas di jalanan. Aneh bukan?
Makin lama pertahanannya jebol. Ia tak sanggup menjadi tawanan hati John Dori. Ia rindu keadaan luar. Lady ingin berbincang selayaknya ibu-ibu arisan. John memang tak melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Justru menyayangi dengan tulus. Permasalahannya hanya pengekangan.
Selama ini, ia sudah berusaha sabar. Mau merawat suaminya dengan sepenuh hati. Pintanya tak muluk-muluk. Hanya ingin diberi sedikit kebebasan. “Waktu belum nikah saya bebas kemana saja, sekarang boro-boro mau keluar rumah kudu izin,” ujarnya.
Tentu saja Lady kangen dengan teman-temannya. Boleh bertemu ketika di rumah saja. Itupun dibatasi. Menurut Lady, suaminya itu takut jika Lady terpengaruh hal luar. Ia tak mau istrinya bergosip seperti emak-emak lain.
Meski diberi fasilitas cukup, namun Lady tetap butuh berhubungan dengan dunia luar. Itu pasti. Ia sangat penat dan bosan. “Penginnya ya diberi kebebasan buat kumpul teman, sama tetangga saja dibatasi. Sampai heran,” katanya.
Akhirnya, pengekangan ini berakhir di Pengadilan Agama Semarang. Ya, Lady sudah tidak tahan menghadapi suaminya. Ia tak mampu bertahan. Lady memilih bercerai. (ifa/aro)
