RADARSEMARANG.COM – Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kerap menjadi pemicu rumah tangga ambyar. Seperti yang dialami Lady Sandi. Ia akhirnya memilih berpisah dari pada terus-terusan menjadi sasaran kekerasan suaminya, John Dori. Lady sudah tidak tahan mendapat perlakuan kasar suaminya setiap kali melakukan kesalahan kecil.
John cukup dikenal di masyarakat. Ia menjadi pentolan dan dituakan. Saat bersama teman-temannya, John sangat berbeda. Bijak dan terlihat gemati pada keluarganya. Padahal, sebenarnya sifatnya berbanding terbalik. Hal itu terungkap ketika emosi John meluap. Saat menggelar acara di rumahnya, Lady melakukan kesalahan kecil hingga anaknya terus menangis. Hal itu dianggap mengganggu acaranya. Karena malu, ia tak bisa mengendalikan diri hingga memukul Lady. Sontak, teman-temannya kaget melihat tingkah John yang demikian.
“Sejak itu, teman-temannya tahu sikap asli Mas John,” kata Lady.
Berita itu cepat menyebar, utamanya di telinga para tetangga. Banyak yang iba melihat Lady diperlakukan kejam. Selama ini, ia sudah manut dan tak banyak menuntut. Ia menjalani kehidupan sebagaimana ibu rumah tangga lainnya. Lady tentu capek membereskan rumah dan mengurus anak. Perlu jeda untuk istirahat. Dengan kondisi rumah yang lumayan besar tanpa seorang pembantu, ia tak pernah mengeluh. Sambat pun jarang.
Yang ada, ia hanya melakoni apa yang harus dikerjakan. Belanja secukupnya, keluar rumah seperlunya, mengobrol sebutuhnya, dan lain-lain. Itu pun masih mendapat kecaman dari suaminya yang menuntut pekerjaannya harus perfect. Sementara melakukan kesalahan sedikit bakal menerima balasan.
“Dari awal menikah memang sudah kasar, tapi saya selalu diam. Lama-lama banyak orang yang tahu,” ujarnya.
Merasa terus-menerus tersakiti, Lady pun memilih pergi. Para tetangganya selalu menyarankan agar Lady berpisah dengan John. Meski sempat tak mau, Lady akhirnya menggugat John di Pengadilan Agama Semarang. “Ternyata setelah dirasakan betul, saya sangat tersiksa, akhirnya ya pisah saja,” katanya. (ifa/aro)