RADARSEMARANG.COM – Agaknya Lady Sandi sangat menyesal telah menerima John Dori sebagai pendamping hidupnya. Hanya karena ingin balas budi, ternyata jadi bumerang bagi diri sendiri.
Lady mengaku menerima pinangan John lantaran rikuh karena ia sangat baik kepada dirinya. Sebelum memutuskan untuk menikah, John sangat baik hingga membuat Lady canggung.
Sering memberi kejutan walau tak ada ikatan, perhatian walau bukan pasangan, selalu ada walau bukan siapa-siapa. Semakin lama ia Lady jadi bingung menanggapi John. Agaknya ia sangat jatuh cinta padanya.
Setahu orang tuanya, mereka pun berpacaran. Hingga mengajukan untuk segera dinikahkan. Sontak, John girang bukan kepalang karena sudah telanjur sayang. Awalnya, Lady tidak setuju. John bukan tipe idamannya. Ia pun masih ingin mewujudkan cita-cita.
Karena dorongan orang tua dan Lady tak pandai menyuarakan isi hatinya ia pun pasrah. Manut. Padahal, ia belum nyaman dengan John. Terpenting, hatinya tidak memilihnya.
“Saya bingung, mau menolak tapi gak enak. Mas John itu baik sekali orangnya,” katanya.
Tak dipungkiri, setiap harinya Lady bertemu dengan John. Mulai dari bangun tidur hingga beranjak tidur. Meski begitu, pepatah witing tresno jalaran soko kulino tak mempan baginya. Ia masih saja belum mencintai John. Hatinya benar-benar masih terkunci.
Lama-lama ia menjadi malas. Hidup berdampingan tak beralaskan cinta sama saja. Bak sayur tanpa garam, hambar. Ia tak bisa membohongi dirinya sendiri, hatinya menolak. Benar-benar tak bisa melanjutkan biduk rumah tangganya ini. Akhirnya, ia pun berani mengungkapkan perasaannya dengan melayangkan gugatan cerai di Pengadilan Agama Klas 1A Semarang. (ifa/aro)