RADARSEMARANG.COM – Mentang-mentang punya gelar sarjana berderet, bisa bersikap semaunya sendiri. Bicara sebebasnya tanpa sadar menyakiti orang lain. Kalau seperti itu terus siapa yang akan tahan. Lady Sandi menyadari, ia bukan wanita karir. Namun tak seharusnya direndahkan oleh keluarga suaminya, John Dori.
Wanita terhormat macam Lady tak patut menerima kepiluan dari biduk rumah tangganya. Namun ia terpaksa menelan pil pahit selama beberapa tahun terakhir.
Suaminya memang hampir naik pangkat. Untuk itulah, keluarganya kembali mengungkit masa lalu Lady yang tak berpendidikan sarjana. Padahal, hal itu dulu sudah disepakati untuk tidak dibicarakan. Tentu saja karena hal itu ia tersinggung. Nggak baik dong membedakan status sosial dalam satu keluarga.
Lady mengaku ini bukan kali pertama. Sebenarnya ia sudah berulang kali menahan amarah untuk tidak mengambil hati dari perkataan dan sikap suami maupun keluarganya. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga. Kasihan anak-anaknya.
Namun perjuangan itu seakan tak ada nilainya. Ia masih saja dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang memiliki profesi.
“Saya kan cuma ibu rumah tangga, kalau datang ke rumah orang tua selalu dibanding-bandingkan sama yang lain,” tuturnya.
Yang membuat Lady bertambah sedih, seharusnya suaminya membela. Namun harapan itu sudah lama dikubur mengingat gengsi suaminya sangat besar dan tak mau pamornya turun di hadapan keluarga besarnya.
Menurutnya, John sudah termakan omongan saudara-saudaranya hingga sikapnya kian berubah. Tak seperti dulu yang memperjuangkan Lady meski tak bergelar sekalipun.
Ia lelah terus-menerus mengalah. Perkataan demi perkataan telah mematahkan semangatnya. Ia down dan terpuruk. “Dulu katanya apapun yang terjadi dihadapi bersama, ah ternyata cuma modus saja,” ujarnya. (ifa/aro)
