RADARSEMARANG.COM, USIA Lady Sandi masih 28 tahun. Namun ia sudah tiga kali menjadi janda. Yang terakhir, pernikahannya dengan John Dori berakhir ambyar. Ia memilih menggugat cerai suami ketiganya itu lantaran menjadi korban KDRT. Padahal Lady sedang hamil tua.
Nasib Lady memang apes. Setelah dua kali menjadi janda, ia mencoba membina rumah tangga lagi. Lady menikah dengan John. Di awal pernikahan, kehidupan Lady sangat harmonis. Bahkan, tak lama kemudian, Lady positif hamil.
Nah, sejak itu, prahara rumah tangga mulai dialami Lady. Perilaku suaminya berubah. Ia menjadi kerap marah-marah. Tak hanya itu, John kerap memukuli Lady tanpa ada rasa iba. Tangannya dengan enteng melayangkan pukulan ke badannya. Tak peduli ia sedang hamil atau tidak. Tak sedikit yang lebam, hampir rata. “Yang dikhawatirkan ya kandunganku,” katanya.
Setelah mengetahui hal itu, tak peduli bagaimana John merengek keluarga Lady langsung membawa pulang. Mereka juga tak tega melihat kondisi Lady yang semakin kerempeng. Tak dipungkiri, berat badannya pun turun. Bukan hanya sering jadi korban KDRT, namun pikirannya juga terkuras. Kelakuan John yang seperti itu menyebabkan Lady kehilangan rasa cintanya. Luntur. Meski John tampan, tapi hatinya tidak.
Ternyata, tak hanya dirinya yang merasa suaminya stres, namun menurut beberapa tetangganya, John memang sudah tidak waras. Kalau tidak, mana mungkin bersikap begitu.
Tak berbeda dengan suami Lady sebelumnya. Nasib sial itu ternyata masih ada. Sebelum bersama John, Lady juga berpisah lantaran KDRT. Seperti tak kapok, kok bisa-bisanya ia menikah lagi dengan laki-laki yang sama-sama bejat. Bagi Lady, pengalaman dua kalinya itu sangat menyiksanya. “Sekarang trauma, gak mau lagi,” ucapnya.
Berbeda dengan suami Lady yang pertama. Kala itu, meski hanya nikah siri, namun perpisahan lantaran permasalahan ekonomi. Saat itu, Lady menikah karena sudah lama berpacaran sejak sekolah. Begitu lulus SMP, keduanya langsung menikah. Tak ayal pikirannya pun belum matang. Karena suaminya tak bisa mencari uang, Lady memilih berpisah.
Lika-liku perjalanan ini membuat Lady sadar, tak ada laki-laki yang baik selain bapaknya. Mau bagaimana dan seperti apapun laki-laki yang ditemui, semua sama: menyakitkan. (ifa/aro)