RADARSEMARANG.COM, Lady Sandi, 30, tipe wanita yang suka mencari perhatian alias caper. Apa saja ingin dia perlihatkan pada semua orang, termasuk harta yang dimiliki. Sikap itulah yang membuat John Dori, suaminya, menjadi malas.
John menyadari, sejak pacaran pun istrinya itu sudah sering meng-upload aktivitasnya di media sosial. Berbeda dengan John yang lebih pasif menggunakan medsos, seperti Facebook dan Instagram. Baginya, tidak semua yang dilakukan harus dilaporkan ke dunia maya.
Sikap pamer Lady terkadang berlebihan. Memiliki barang baru langsung upload. Bahkan, pernah kejadian, barang yang dipamerkan itu dicuri. John kesal. Tidak seharusnya orang lain mengetahui segala hal yang ada dalam rumah tangganya.
Tak hanya tukang pamer, istrinya juga sering curhat di medsos, baik saat sedang bahagia maupun sedih. Yang membuat John semakin jengkel adalah saat keduanya dirundung masalah. Lady dengan enteng menuliskannya di status Facebook. Sehingga banyak orang yang tahu. Dengan cepat masalah rumah tangganya pun diketahui teman-temannya.
“Bukan menyelesaikan masalah, justru menambah ruwet, sukanya memang caper di medsos,” keluhnya.
John menginginkan setiap masalah dalam rumah tangganya tak perlu diumbar. Ia menilai istrinya tidak dewasa, kekanak-kanakan, terlalu manja dan lebay. Menurutnya, Lady tak bisa menjaga rahasia dengan baik. Untuk itu, ia terkadang tidak bercerita yang sekiranya akan menimbulkan masalah baru. Ia memilih diam dan mencari solusi.
Seharusnya, lanjut John, pasangan suami istri harus saling mendukung satu sama lain. John sudah lama mendambakan memiliki pasangan yang bisa mengerti keadaannya tanpa diberitahu dan menahami situasi. Bukan menambah masalah dengan mengumbar apapun.
“Penginnya ya cuma berdua yang tahu kalau ada masalah. Ini ibarat seluruh dunia jadi tahu curhatan dia. Ah payah,” kata John kesal.
John sudah berkali-kali menasihati istrinya untuk berhenti koar-koar di media sosial. Namun Lady tidak pernah mendengarkan. Justru merasa dikekang dan diatur. Lama-lama John lelah menghadapi istrinya. Akhirnya, John memutuskan untuk melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Semarang. Ambyar!! (ifa/aro)
