RADARSEMARANG.COM, DI usia 20 tahun, Lady Sandi, 20, sudah menyandang status janda. Ia berpisah dengan suaminya, John Dori, 21, yang suka main tangan. Saat menghadapi masalah rumah tangga, John kerap menggunakan otot bukan otak. Padahal Lady adalah wanita yang lembut, tak bisa dikasari.
Sebelum menggugat cerai, Lady trauma hingga sempat stres memikirkan nasib keluarganya. Saat berada di rumah sendirian, ia sering menyakiti dirinya sendiri lantaran kesal memiliki suami yang tak baik hati. Padahal saat masih pacaran, suaminya tak sekasar itu.
“Kadang saya suka stres sendiri di kamar. Dulu pas pacaran dia gak pernah begitu, sekarang kok berubah total,” ujarnya.
Di usia yang masih muda, Lady berkali-kali menyesali keputusannya menikah cepat. Tidak ada persiapan secara matang hingga dirinya jatuh terpuruk. Padahal mereka pacaran cukup lama, bahkan sejak di bangku sekolah. Seharusnya bisa menciptakan kebahagiaan yang sudah lama diimpikan.
Pikirannya yang masih sangat labil, ditambah sikap suaminya yang suka main tangan saat tersulut emosi membuatnya tak bisa hidup tenang. Misalnya, saat dirinya tak ada di rumah ketika John pulang bekerja, begitu kembali langsung dimarahi dan tak segan dipukul. Saat dirinya menangis, John semakin kejam, karena ia tak suka suara berisik. “Orangnya kalau marah, langsung main pukul. Kalau dihindari, makin gak karuan,” katanya.
Lama-lama, Lady tidak tahan. Ia pun melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Semarang. Meski belum diputus, ia bersikeras untuk berpisah. (ifa/aro)
