RADARSEMARANG.COM, Apalah arti hubungan tanpa restu orang tua. Jadinya akan ambyar. Seperti kisah Lady Sandi, 24, yang menikah dengan John Dori, 32. Meski berkali-kali menjelaskan cintanya tak memandang status, namun orang tuanya kukuh tak memberi restu. Hingga keduanya berencana nekat untuk melakukan kawin lari.
Mendengar hal itu, orang tuanya tak mau kembali mencoreng nama keluarga. Cukup dengan gosip yang cepat menyebar anaknya berpacaran dengan duda. Bukan tanpa berpikir panjang, Lady memang sudah yakin dan mantap dengan pilihan itu. Tak mau anaknya kawin lari, dengan berat hati orang tuanya memberikan restu. Sebenarnya, alasan di balik terhalangnya hubungan itu adalah takutnya John kembali tidak bisa mempertahankan rumah tangga. Imbasnya, hanya akan menyakiti Lady.
“Sebenarnya ibu itu cuma khawatir kalau aku bakal sakit hati, tapi sudah yakin ya mau gimana lagi,” ujarnya.
Usai menjalani bahtera rumah tangga, Lady dan John terus membuktikan mereka bisa berbahagia. Meski begitu, ibunya masih tak suka dengan hubungan itu. Sikap was-was ibunya kadang membuat mereka kaku. Hingga berjalan satu tahun, rumah tangga itu masih baik-baik saja. Tak sedikit bahkan yang memuji sebagai pasangan yang romantis.
Sebaik apapun, sulit melepaskan hidup dari tudingan miring. Apalagi tinggal di lingkungan yang suka bergosip. John yang sudah dewasa bergaul dengan siapa saja. Sikap sosialnya yang tinggi inilah yang dimanfaatkan ibunya untuk mencari kesalahan. Bukan gosip dari tetangga, justru gosip yang menyebar berasal dari ibunya sendiri. Dibilang genit lah, dibilang tukang kluyuran lah dan lain-lain. Sementara John tak seperti itu.
“Mas John ya bergaul sewajarnya, ibu saja yang berlebihan. Malahan yang menyebarkan bukan orang lain, tapi ibu sendiri,” tuturnya.
Kesal dengan hal itu, Lady lantas marah. Tak terima suaminya dituduh demikian. Bukannya membenahi, ibunya justru menuduh Lady menjadi anak pembangkang usai menikah dengan John. Menurut Lady, itu hanya akal-akalan ibunya saja untuk memisahkan keduanya. Namun, mereka tak goyah. Tetap mempertahankan.
John mulai tak nyaman. Ia terus kasihan dengan istrinya yang sedih. Bingung antara harus menuruti keinginan ibunya untuk bercerai atau bertahan dengan suami dalam bayang-bayang ibunya. Karena semakin hari semakin aneh saja, Lady menyerah dengan pertahanan itu. Ia sendiri tak tega dengan ibunya yang terus merengek meminta dirinya bercerai. Dengan berat hati, keduanya berpisah dengan mengajukan perceraian di Pengadilan Agama Kelas 1 A Semarang. (ifa/aro)