RADARSEMARANG.COM, Sikap temperamen buruk seringkali membuat pasangan mudah terserang konflik. Hal itu menyebabkan sensitivitas juga kian melambung tinggi. Seperti Lady Sandi, 23, yang lelah menghadapi suaminya, 26.
Tipe suaminya yang keras kepala, dan selalu memegang teguh pendirian menyebabkan ia bosan. John yang selama ini hanya mau didengar tanpa mau mendengar tak ayal membuat Lady muak. Ia hanya menuruti apa yang dikehendaki, sementara diskusi jarang dikaji. Padahal, seharusnya komunikasi antara keduanya harus berjalan apik untuk meminimalkan konflik, ini justru sebaliknya.
Pernikahan mereka memang masih tergolong muda. Namun perselisihan terus terjadi, hingga terkadang didengar tetangga. Menurut Lady, ia selalu mengalah setiap kali ia berpendapat. Perihal memutuskan ia tak pernah menang.
“Apapun pendapatku selalu saja ditolak mentah-mentah. Padahal kan harusnya kita saling terbuka biar kalau ada masalah selesai dengan baik,” katanya.
Tak perlu keputusan yang berat, perihal memilih cat rumah saja harus sesuai pilihan John. Padahal yang menempati rumah bukan hanya dia. Maksud Lady, bisa dipadukan warnanya. Sebagai penghuni rumah, ia seharusnya juga punya hak untuk memilih. Namun lagi-lagi ia seperti tidak berwenang.
Semakin hari, John semakin menguasai panggung rumah tangga. Seperti memasak yang harus perfect, keberhasilan yang selalu dijaga, higienis yang tak boleh dilewatkan dan berbagai aturan lain. Padahal, ia juga masih mengurus pekerjaannya. Wajar jika ia lalai.
John juga enggan berbagi. Ya bisa dikatakan ia pelit. Walaupun diberikan nafkah, namun tak mencukupi. Bukan berarti tak bersyukur, namun memang jauh dari perkiraan. Karena itu, Lady terus mencari uang sendiri.
Perihal posisinya di keluarga besar, suaminya tampak menonjol. Ia juga disegani. Namun berbeda seratus delapan puluh derajat perlakuannya di depan istri. “Tahunya orang-orang, Mas John ya baik. Padahal aslinya bikin mangkel. Banyak pencitraan saja,” ujarnya.
Bagi Lady, tak ada gunanya jika hubungan rumah tangga berjalan seperti ini terus-menerus. Karena John hanya menggunakan komunikasi satu arah, tentu saja Lady kesal. Ia tak tahan lagi jika masih begini. Sayang, di usia pernikahannya yang kedua tahun ini harus ambyar. (ifa/aro)