RADARSEMARANG.COM, John Dori, 33, termasuk pria hidung belang. Hobinya main perempuan. Parahnya, perilaku itu tak berubah hingga ia berkeluarga. Lady Sandi, 30, sang istri, pun harus merasakan sakit yang amat pedih. Puncaknya, ia mengajukan gugatan cerai.
Pernikahan John dan Lady bermula dari perjodohan. Usia Lady yang sudah sangat matang membuat keluarganya risau. Banyak tetangga yang menggunjingkan, Lady sebagai perawan tua. Orang tuanya lalu menjodohkan dengan John yang belakangan diketahui suka gonta-ganti pasangan.
Tanpa menyelidiki bagaimana latar belakang John lebih jauh, Lady pun bersedia dijodohkan. “Yang penting baik, itu sudah cukup,” ujarnya.
Saat awal menikah, berjalan normal. Keduanya seperti pengantin baru pada umumnya. Namun lama-lama, Lady mengetahui ada yang tidak beres dengan suaminya. Dan benar, semua rahasia itu terungkap. John kerap tidak pulang. Ia suka menggoda perempuan sana sini. Meski awalnya Lady tak begitu merespon karena belum tumbuh benih-benih cinta, lama-kelamaan ia menjadi jengkel. Ia berusaha membuat suaminya meredam keinginan genit dengan perempuan lain.
Namun usahanya sia-sia. Ia tak lagi mampu mempertahankan suaminya yang semakin hari semakin menjadi. Kelakuannya membuat muak dan malu. Baik dirinya dan keluarganya. Mereka menjadi perbincangan.
Selain itu, ia juga harus bersusah payah bekerja, karena suaminya itu menganggur. Ia lebih senang nongkrong ketimbang di rumah ataupun mencari nafkah. Di usianya yang perlahan menua, sikapnya terbilang masih bocah. Tak bisa dipungkiri, Lady semakin geram. Percuma ia melaporkan kepada mertuanya, mereka sudah pasrah.
Lady merasa dipermainkan. Bisa-bisanya ia dinikahkan dengan laki-laki tidak jelas. Baru tersadar, baik saja tidak cukup. Sebelum memutuskan menikah, ia seharusnya mencari asal usul secara jelas agar tidak menyesal di kemudian hari.
“Menikah bukan permainan, kalau sudah begini mau bagaimana. Daripada menderita terus, mending disudahi saja,” katanya. (ifa/aro)