RADARSEMARANG.COM, Sepertinya John Dori memang belum siap menjadi kepala rumah tangga. Sebab, meski sudah menjadi kepala rumah tangga, John masih suka kluyuran. Dia tidak betah di rumah. Padahal sebagai pengantin baru, ia ingin seperti pasangan lain yang memadu kasih. Namun semua kebahagiaan itu tak didapatkan oleh Lady Sandi.
Usia keduanya hanya terpaut beberapa bulan. John lebih tua. Namun Lady yang justru bisa ngemong. Menurut Lady, suaminya masih seperti Anak Baru Gede (ABG). Mudah ngambek. Belum dewasa.
Setiap pulang kerja, John sering tidak langsung pulang. Ia nongkrong bersama teman-temannya. Begitupun saat hari libur. Sebagai istri, ia tentu kesepian karena belum diberi momongan. Ia ingin suaminya betah di rumah, untuk sekadar bercengkerama.
Berbagai upaya telah dilakukan agar suaminya betah di rumah. Mulai dari memasak makanan kesukaan John, memasang sprei romantis, bahkan melontarkan kalimat-kalimat gombal. “Tapi, semua yang aku lakukan tidak mempan. Sebenarnya yang dimaui apa, aku sendiri nggak tahu,” ujarnya kesal.
Tak jarang Lady sering meminta bantuan teman-temannya untuk membujuk John agar tidak kluyuran. Ia sangat berharap bisa segera mendapatkan momongan. Namun mana bisa memiliki keturunan, kalau jarang diberikan nafkah batin. Lady teramat sedih dengan kondisi rumah tangganya yang belum genap satu tahun, namun sudah mulai oleng.
“Pengantin baru kok seperti ini, beda sama sewaktu pacaran,” katanya sedih.
Sebelum menikah, John sangat manis. Sering memberikan hadiah dan sangat romantis. Istilahnya bucin atau budak cinta saking menikmati masa-masa pacaran. John sering apel saat malam minggu, membawakan martabak untuk keluarganya.
Empat tahun mereka menjalin kasih, keinginan untuk menjadi suami istri terkabul. Namun sikap John justru membuat kecewa. Entah apa yang salah dengan diri Lady. Jika dia ada salah. Dia ingin ditegur agar bisa memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Kesempatan itupun tak ia dapatkan, bahkan untuk sekadar berbincang. Ia lantas memikirkan banyak hal macam-macam, seperti curiga suaminya memiliki gendakan. Sempat terbesit juga pikiran bahwa John bosan.
Sebenarnya masalahnya sepele. Lady hanya perlu sabar sedikit lebih lama. Namun semakin lama ditahan ia semakin tidak kuat. Keputusan menggugat cerai suaminya lantaran tak dianggap seperti istri. Kebiasaannya berada di luar juga menjadi pertimbangan.
“Sepertinya Mas John lebih nyaman bersama teman-temannya dibanding aku. Ya wes lah, mau bagaimana lagi,” tutur Lady pasrah. (ifa/aro)