RADARSEMARANG.COM, Lady Sandi tipe istri pecemburu berat. Apapun yang dilakukan John Dori, suaminya, dicurigai. Termasuk cemburu terhadap mantan istri John, Pretty. Kebetulan saat menikah dengan Lady, status John duda satu anak.
Perempuan 28 tahun itu cemburu berat jika John masih berhubungan dengan Pretty. Padahal sebenarnya John hanya bertemu anaknya, hasil perkawinan dengan Pretty. Berulang kali John mengatakan sudah tidak ada hubungan lagi dengan Pretty. Ia hanya bertemu untuk memenuhi kewajiban biaya sekolah anaknya yang masih TK.
Meski begitu, Lady masih curigai. Ia mencium ada sesuatu yang disembunyikan suaminya. Bagi John, sifat istrinya memang tidak berubah sejak mereka berpacaran. Justru semakin berlebihan setelah menikah.
“Dia jadi over protektif, apapun dipantau. Sampai bingung bagaimana menjelaskannya” ujarnya.
Karena serba diikat, John menjadi terbatas ruang geraknya. Saat marah ia harus pertimbangkan betul apakah istrinya akan menerima atau justru sebaliknya. Sikap kekanak-kanakan Lady menjadi permasalahan sendiri bagi John.
Terkadang, saat ia jengkel tak sengaja membandingkan Lady dengan Pretty. Saat itulah, ia merasa akan ada perang dunia ketiga karena keceplosan. Sebelum ia marah, John mengakali dengan akan memberikan hadiah. Padahal ia sendiri dalam keadaan emosi.
Titik cemburu Lady bukan hanya kepada Pretty, namun kepada rekan kerja dan tetangganya. Rasa khawatir itu selalu membayangi Lady jika suaminya akan direbut oleh wanita lain. Untuk alasan itulah, ia lantas menjadi over protektif.
Selama tidak lebay, John tidak masalah. Sayangnya, sikap Lady membuat ia muak, karena ditambah-tambahi. Hiperbola, jadi terkesan mendramatisasi. Padahal, yang dilakukan tidak seperti yang diceritakan Lady kepada mertuanya.
Oh iya, Lady juga tukang wadul. Sedikit-sedikit laporan ke orangtuanya. John menilai itu hanya akal-akalan Lady mencari perhatian dan perlindungan. Namun John tak khawatir, orang tuanya tahu persis karakter anaknya seperti apa.
Balik lagi ke sikap cemburu, Lady sempat memata-matai John melalui salah satu temannya. Karena merasa diawasi John merasa sangat tidak nyaman. Mulai saat itu, ia memutuskan untuk berpisah untuk yang kedua kalinya.
“Ini masih dalam proses, tapi sebenarnya untuk memberi pelajaran biar ke depan bisa berpikir jernih. Kalau masih tidak mengubah sikapnya mau bagaimana lagi,” katanya. (ifa/aro)
