RADARSEMARANG.COM, Witing tresno jalaran seko kulino. Ungkapan Jawa ini pas untuk menggambarkan hubungan terlarang John Dori dan Pretty. Keduanya adalah rekan kerja. Karena kerap bertemu, John terpikat dengan Pretty. Benih-benih asmara muncul. Padahal keduanya sudah memiliki pasangan masing-masing. Akibatnya, hubungan John dan istrinya, Lady Sandi, ambyar.
Di kantor, tempat duduk John dan Pretty bersebelahan. Keduanya juga di divisi yang sama. Praktis, keduanya kerap bertemu dan ngobrol. Keduanya kerap wira-wiri bersama. Lama-lama, keduanya saling jatuh cinta. Hal itu sudah menjadi rahasia umum. Semua rekannya tahu. Termasuk Lady, istri John.
Namun Lady tak menaruh curiga. Ia sudah mengenal betul siapa Pretty. Itulah yang membuat John berani ke sana ke mari, istrinya memberikan izin.“Ya saya beri izin kan untuk urusan pekerjaan. Kalau untuk hal lain ya tidak,” katanya.
Sayangnya, kepercayaan itu justru dimanfaatkan untuk mencari kesenangan pribadi. Berbagai laporan yang masuk semula tak dianggap serius oleh Lady. Meskipun ada bukti berupa foto dan video. Ia menampik semua kecurigaan teman-temannya. Baginya, mereka hanya menjalankan pekerjaan.
Lambat laun, perselingkuhannya tercium juga. Saat itu, lanjut Lady, suaminya tak sengaja mengirim pesan mesra kepada Pretty, namun nyasar ke WA Lady. Sontak, ia marah. Ia membanting apa saja yang ada. Ia menelepon suaminya meminta penjelasan.
“Siapa yang tidak jengkel, saya sudah berusaha mempercayai, malah dikhianati. Padahal, laporan-laporan banyak, tapi saya gak dengarkan,” ujarnya.
Tak hanya menelepon suaminya, Lady langsung melabrak Pretty di kediamannya. Ia bak kebakaran jenggot. Emosinya tak tertahankan. Sebaliknya, Pretty tak tinggal diam. Ia balik marah-marah dengan alasan John lah yang acap kali menggodanya.
“Dia juga kecentilan, intinya semua salah. Tipe saya itu kalau percaya ya serius, tapi sekali dikhianati tak bakal saya maafkan,” katanya dongkol.
Rasa sakit hati Lady membuatnya tak berhitung pada hal baik selama ini. Keputusannya untuk menggugat cerai John tidak perlu ditangguhkan lagi. Ia mantap dan sangat yakin dengan gugatannya yang dilayangkan di Pengadilan Agama Kelas 1A Semarang.
Ia benar-benar teguh pendirian. Berbagai cara John mengajak rujuk tak sedikitpun menggoyahkan niatnya untuk mundur. Perasaaanya hancur, obatnya ya dengan berpisah. Bahkan permohonan dari keluarga besarnya tak lagi bisa meruntuhkan kekerasan hatinya. Ia sudah mematenkan hubungannya dengan John harus berakhir. Duh, yang sabar ya. (ifa/aro)
