RADARSEMARANG.COM, Setiap istri tentunya ingin memiliki suami yang lembut dan penuh kasih. Sayangnya, Lady Sandi, 22, tak mendapatkan semua itu. Justru, suaminya John Dori, 23, galaknya melebihi emaknya. Karena tak tahan sering dimarahi, Lady meminta ditalak.
Pernikahan tanpa kemistri akan membuat suasana hati tak nyaman. Tidak cocok satu sama lain mengakibatkan pertengkaran terjadi terus-menerus. Lady sendiri yang bilang, tak jarang pasangan suami istri itu ribut, meskipun hanya persoalan sepele. Misalnya, ketika Lady memasak dan John tak suka. Ia langsung marah-marah. Hanya karena keasinan, John menjadi uring-uringan. Padahal Lady sudah mempersiapkan sejak lama. Bagi John, itu tidak menghargai suaminya.
“Makan saja kalau tidak suka, saya langsung dimarahi habis-habisan. Padahal cuma spele,” keluhnya.
Apalagi jika masakan permintaan khusus, jika tidak sesuai dengan request bisa dibuang seketika. Justru, di situlah John tidak menghargai Lady. Atau ketika Lady terlalu lama memasak, John mengeluarkan sumpah-serapah dan memilih pergi makan di warung.
Lady sering makan hati, baik dari ucapan maupun tingkah suaminya. Ia mau melawan tidak berani. Hanya cekcok sebentar jika sudah tidak tahan. Namun ia selalu kalah. Tepatnya mengalah. “Saya tahu melawan suami itu tidak baik, dosa. Makanya saya memilih diam, tapi mulutnya itu tidak pernah berhenti ngomel,” katanya jengkel.
Di lain hal, ketika John ingin dibangunkan tidur pada jam tertentu. Terlewat dari jam yang diminta bisa menjadi masalah besar. Padahal Lady sudah membangunkan sebelumnya. Bahkan berkali-kali. Namun John saja yang macam kebo, susah dibangunkan. Jika seperti itu siapa yang kena imbas? Pasti Lady. Sikap galak John terhadap istrinya redam saat ada orang lain yang melihat. Ia menjadi berlagak sok baik. “Mas John kalau ada orang lain lembut, padahal kalau sama saya galaknya minta ampun,” ucapnya.
Lama-lama Lady tak tahan. Ia merasa suaminya tak lagi menaruh perhatian seperti saat pacaran. Mungkin sifat aslinya baru kelihatan sekarang. Tak mau meraskan sakit yang terus-menerus, ia meminta untuk ditalak. Padahal usia perkawinannya baru seumur jagung. (ifa/aro)