RADARSEMARANG.COM, Siapa yang tak jengkel memiliki istri yang gampangan. Ke sana kemari dengan laki-laki lain. Hal itu dialami John Dori. Tak kuat menghadapi kelakuan istrinya, Lady Sandi, ia pun memilih bercerai. Hal itu terjadi di usia pernikahannya yang baru menginjak satu tahun. Pasangan suami istri ini juga belum memiliki momongan.
Awalnya John tak begitu peduli dengan tingkah istrinya yang mudah bergaul. Namun lama-lama Lady semakin tak karuan. “Dibiarkan malah semakin menjadi,” kata John.
Lady bergabung dengan sejumlah komunitas yang anggotanya banyak kaum adam. Seperti komunitas peduli binatang hingga komunitas peduli bencana. Dari situlah Lady memiliki banyak teman, mayoritas tentu laki-laki. Begitu juga ia bertemu John, teman satu komunitas. Rasa solidaritas juga tampak dari berbagai kegiatan yang terus berkecimpung. Bahkan, rela untuk izin bekerja. Lady memang begitu, terlalu ambisi atau terlalu peduli. Peduli dengan orang lain, namun seakan lupa dengan suaminya.
John menyebutnya gampangan. Karena memang Lady gampang ke sana kemari dengan laki-laki. Alasannya, untuk mengurus keperluan komunitas. Namun sesekali ia melipir untuk menuruti hobinya, jalan-jalan. Ya, walaupun hanya di taman.
Kata John, Lady juga genit. Cara berkomunikasi dengan teman sesama komunitas dianggap berlebihan. Komentar yang ada di grup pun juga terlalu aktif. Bukannya tak suka, namun rasa cemburu John terhadap kedekatan istrinya dengan rekan-rekannya tak bisa dibendung.
Pernah sekali ia menjebak istrinya. Ia meminta salah satu temannya untuk menghubungi Lady lantas diajak berkencan. Tak disangka jawaban Lady secepat kilat, ia mau. Sontak, John emosi. Ia marah. Caranya menguji ternyata meninggalkan bekas yang dalam, meskipun kencan itu belum dilaksanakan.
Sikap gampangan Lady ternyata membuat John tak kuat melanjutkan hubungan rumah tangga. Mumpung belum ada momongan, John menggugat cerai Lady. Takutnya, di luar sepengetahuan John, ia telah berbuat mcam-macam. “Jangan-jangan dia sudah bermain nakal dengan banyak pria selama ini,”duganya. (ifa/aro)