RADARSEMARANG.COM, – Habis manis sepah dibuang. Ungkapan tersebut mewakili perasaan John Dori, 36, yang ambyar akibat ditinggal istri tercinta, Lady Sandi, 35. Gara-garanya, John yang dulu kaya, mendadak jatuh miskin lantaran usahanya bangkrut.
Kisah itu bermula ketika John jatuh miskin. John memang berasal dari keluarga kaya. Namun setelah usaha keluarganya bangkrut, ia dililit utang menumpuk, hingga harus menjual barang-barang mewah dan rumah. Karena hanya lulusan SMA, ia sulit mendapatkan pekerjaan. Teman-teman bisnisnya dulu tak banyak yang mau membantu.
Mengetahui hal itu, Lady resah. Dia bingung. Ia bukan sarjana, namun untuk bekerja di pabrik ia enggan. Malu katanya. Mendengar ada lowongan pekerjaan sebagai TKW, ia berniat untuk mendaftar. Tak butuh waktu lama, ia segera berangkat ke negara tujuan, Malaysia.
Belum ada setahun, ia sudah mendapatkan banyak uang. Tentu gaji ringgit di sana lebih banyak dibanding sini. Merasa lebih mampu membiayai kehidupan rumah tangganya, membuat Lady semena-mena.
Padahal dulunya Lady orang miskin. Dinikahi John jadi terangkat derajatnya. Namun saat goncangan dalam rumah tangganya datang, diuji dengan kemiskinan, semua berubah.
Beruntung ia mendapatkan pekerjaan yang baik. Setiap bulannya, Lady transfer Rp 5 juta untuk kebutuhan John dan anaknya. Juga untuk renovasi rumah dan tabungan. John tentu senang, namun harga diri seakan hilang. Sebab, setelah Lady merasa memiliki banyak uang dan jadi poros perekonomian, ia sering memerintah John dengan seenaknya.
“Ya, memang saya sekarang sudah nggak punya apa-apa, tapi kan saya ini suaminya. Harusnya dihormati bukan disuruh-suruh seenaknya,” ujar John kesal.
Seperti toko perhiasan berjalan, Lady sewaktu pulang dari Malaysia pasti membeli emas. Sesekali pamer dengan mulutnya hingga berbusa. Membuat iri ibu-ibu yang tak kerja. Hal itu juga dilakukan dengan mertua Lady, ibu John, yang dulu orang kaya.
Benar kata orang, uang mengubah segalanya. Begitupun Lady usai memiliki penghasilan yang besar. Ia seakan hanya peduli dengan pamornya sendiri. Yang terpenting, ia sudah memberikan uang kepada John untuk dibelanjakan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Hal itu lantas menjadi perbincangan tetangga, bahkan keluarga besar John. Sikapnya yang sombong membuat muak. Apalagi ia sekarang pilih-pilih teman bergaul. Harus yang sosialita. Yang selevel.
“Sejak pulang dari Malaysia dia berubah banget, lebih suka pamer, kadang foya-foya. Ya, benar itu memang uangnya, tapi nggak bisa mengatur dengan baik. Malah beli barang-barang nggak berguna,” katanya.
Entah ada angin apa, setelah kepulangannya dari Malaysia untuk yang kali kedua, ia ingin berpisah dengan John. Sontak, John kaget karena tidak ada permasalahan yang berarti. Bagi John, istrinya memang tambah cantik karena sangat terawat. Namun ingin bercerai, hah yang benar saja.
“Saya langsung mikir banyak hal. Setelah Dik Lady kaya, saya bukan lagi selevel. Ya sudah, saya juga sudah malas dengar dia selalu mengungkit penghasilannya. Harga diri saya terinjak-injak,” tuturnya. (ifa/aro)