RADARSEMARANG.COM, – Pernikahan pertama Lady dilakukan di usia dini. Lulus SMP langsung menikah. Pria yang memikatnya adalah John Dori, temannya SMP. Keduanya menikah setelah mengajukan dispensasi kawin ke Pengadilan Agama Kelas 1A Semarang.
Awalnya, bahtera rumah tangga pasangan dini ini berlangsung bahagia. Keduanya selalu ubyang-ubyung bersama. Karena masih belum kerja, tentu keduanya belum memiliki rumah. Pasutri ini masih hidup bersama dengan keluarga John Dori. Setahun menikah, pasutri muda ini dikaruniai seorang anak laki-laki. Nah, kehadiran anak ini tentu membuat kebutuhan mereka meningkat. Harus membeli susu, pampers, dan lainnya. Padahal John belum kerja, dan masih disuplai orangtua.
Sejak itu, percekcokan antara John dan Lady mulai terjadi. Masalah sepele, bisa berakhir runyam. Apalagi jika orangtua John ikut campur. Tentu John yang selalu dibela. Hal ini membuat Lady kesal. Apalagi mertuanya terkadang tidak menganggap dirinya. Ia juga kerap dimarahi tanpa sebab. Tentu saja, Lady menjadi tidak betah. Ia pun memutuskan pulang ke rumah orangtuanya.
Ditinggal istri dan anaknya, John kelabakan. Ia membujuk Lady kembali. Namun Lady sudah tidak mau. Dia sudah sakit hati. Puncaknya, pernikahan keduanya akhirnya ambyar setelah berjalan dua tahun.
Praktis, Lady mengurus anak sendirian. Hal itu membuat sang kakak merasa iba. Lady pun dikenalkan dengan Betran. Hanya butuh pendekatan tiga bulan, akhirnya keduanya menikah. “Mas Betran lebih gemati dibanding Mas John,” pujinya.
Saat Lady bekerja di pabrik, anaknya ikut Betran. Suami barunya itu memang masih pengangguran. Praktis, Lady menjadi tulang punggung keluarga. Bukanya mencari pekerjaan, Betran malah santai-santai saja. Hal ini yang membuat Lady lama-lama tidak betah. Sebab, dia yang banting tulang, suaminya hanya tidur di rumah. Kesabaran ada batasnya. Lama-lama Lady pun tidak tahan. Sebab, suami yang harusnya mencari nafkah buat keluarga, malah menggantungkan hidup pada istri. Tentu Lady tidak kuat. Puncaknya, Lady memutuskan kembali bercerai. Ambyar untuk kali kedua. Duh, nasibmu Lady!! (ifa/aro)
