RADARSEMARANG.COM Bagi Lady Sandy, menikah sekali tidak cukup. Buktinya, Lady yang pernah menikah dua kali harus kembali mengunjungi penghulu. Meski ditentang anak-anaknya, ia nekat untuk menikah untuk kali ketiga. Perempuan 52 tahun ini memutuskan untuk menikah dengan laki-laki tua berusia 68 tahun.
Menurut sang anak, Pretty, bapak tirinya lebih pantas untuk menjadi kakek. Alasan anak-anaknya menentang lantaran mereka malu jika ibunya harus menikah lagi. “Yo mesti dadi omongan tonggo to, mbak. Meh ngerasakke duwe anak yo wes duwe, meh ngerasakke duwe putu yo wes duwe,” ucapnya jengkel.
Ia seperti tidak ingat pernah menikah dua kali. Pertama, ia cerai lantaran sang suami merantau ke Batam, dan tidak ada kabar selama hampir 4 tahun. Ya jelas ia mengajukan gugatan cerai, karena suami tidak memberi nafkah lahir batin. Ditambah ia harus bekerja keras membesarkan anaknya yang masih kecil.
Pernikahan kedua terjadi ketika ia sudah resmi bercerai dengan suami pertama, dan saat itu ia juga belum kembali. Usut punya usut, ia ternyata dipenjara karena melakukan penyelundupan barang melalui kapal.
Semarang menjadi saksi pernikahan kedua saat Lady merantau. Janda bertemu duda, pas sekali. Hubungan rumah tangga dengan suami keduanya, Betran, berjalan mulus. Jelas Betran lebih baik dari suami sebelumnya. Ia alim, baik, perhatian dan penuh kasih sayang, bahkan banyak tetangganya yang menyukai karena kesolehannya.
Hasil buah hati dari suami pertama adalah satu anak perempuan yang kini sudah menikah dan memiliki anak. Sedangkan buah hati dari Betran adalah satu anak perempuan dan satu anak laki-laki yang kini masih SMA.
“Bapak iku ga iso diganti, walaupun sekarang sudah meninggal tapi masih terkenang,” ujarnya.
Ditinggal mati selama enam tahun ternyata membuat Lady haus akan kasih sayang seorang suami. Diusianya yang tak lagi muda, ia pasti butuh bahu sandaran untuk berbagi pikiran. Maklum anaknya belum cukup dewasa untuk diajak bicara.
Nah, ini nih biang keroknya. Ketika Lady dikenalkan oleh sang bibi dengan John Dori, tak butuh waktu lama ia mau dan terjadilah pernikahan tanpa izin dari anak-anaknya.
“Pas ibu nikah saya minggat, pokoknya gak ada anaknya yang di rumah. Padahal di rumah menggelar acara kawinan meskipun cuma tumpeng,” katanya sedikit kesal.
Bagi sang anak, ibunya sangat berbeda saat kenal dengan John. Seperti tidak mengingat Betran yang sangat ia cintai. Padahal, John sama sekali tidak ada bandingannya dengan bapaknya. Sudah tua, kaya juga enggak, orangnya rewel lagi. Apa yang mau dibanggakan coba. Biarpun jadi anak durhaka bagi John, yang terpenting bagi sang anak masih terus menghormati bapaknya yang telah tiada.
Karena rasa penasaran ibunya yang begitu cepat menerima pinangan John, sang anak diam-diam pergi ke tempat ustaz untuk menanyakan persoalan yang mengganggu tidurnya. Ia terus mencari tahu apakah John mengguna-guna Lady atau tidak. Dan benar saja, ia memang menggunakan ilmu semar mesem untuk mendapatkan Lady. Pantas saja, selama ini Lady tak terlihat seperti Lady ibunya. Lebih keras, angkuh dan gampang tersurut emosi. Ia bahkan tak segan memarahi anaknya.
Dengan sigap sang anak langsung mencari cara agar sang ibu bisa lepas dari John. “Wis mbak, pokoke kabeh tak lakoni biar ibu bisa kembali lagi seperti dulu,” imbuhnya.
Berkat usaha sang anak, Lady perlahan melepas John. Ia tak lagi tinggal di rumah John, bahkan barang-barangnya pun ia bawa pulang ke rumah. Tapi hal itu tak bertahan lama. Beberapa minggu tak tinggal dengan Lady, John terus membujuknya untuk kembali, dan dia mau.
“Ya pasti kui digolekke aji-aji meneh, dadi manut,” ungkapnya.
Tak mau kalah, sang anak memperkuat usahanya. Ditambah dengan doanya yang tak pernah putus. Pada September 2019 lalu, ia resmi berpisah dari John. Sontak anak-anaknya bahagia tiada tara. Ibunya kembali ke pelukan keluarga kecilnya. Karena sakit hati, John tidak lagi menginjakkan kaki di rumah Lady. (ifa/aro)