RADARSEMARANG.COM, Hari raya Idul Adha menjadi salah satu momentum bagi peternak sapi, kambing maupun domba. Bahkan terdapat beberapa peternak peliharaannya dilirik oleh Presiden RI Joko Widodo.
Salah satunya adalah Suhari, warga Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur. Ia mengaku kaget ketika mendapatkan telepon dari salah seorang sekretaris presiden satu bulan yang lalu. Dalam isi pembicaraan telepon tersebut, yang bersangkutan menawar sapi miliknya.
“Satu persilangan Simental-PFH (sapi perah) dengan berat 685 kilogram dan sapi limousin beratnya 700 kilogram, ” ujarnya menjelaskan sapi yang dibicarakan.
Sapi bernama Si Manis merupakan persilangan Simental dan Peranakan Friesian Holstein. Si Manis memiliki perawakan yang tinggi dan gagah serta memiliki warna khas sapi perah yakni hitam putih. Saat ini Si Manis belum genap berusia tiga tahun dan sudah mencapai 685 kilogram.
“Ini bisa bertambah beratnya hingga satu ton mas, mungkin satu tahun ke depan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, jika nantinya Si Manis jadi dibeli, akan dilepas. Namun jika tidak jadi maka akan dibesarkan lagi.
Perlu perlakuan khusus agar sapi-sapi miliknya memiliki bobot tinggi. Mulai dari melihat postur saat bakalan (anakan) hingga intensitas memberi makan.
“Kita lihat kaki-kaki dan panjang tubuhnya. Kalau kaki-kaki kuat dan tubuhnya panjang itu jika besar bisa mencapai 1 ton beratnya,” ungkapnya.
Sementara untuk pakannya, ia memiliki jangka waktu dalam pemberian pakan. Yakni sehabis subuh atau saat sore hari. Hal itu dilakukan agar sapi bisa memroses makanannya terlebih dahulu.
“Selain itu juga ada suplemen khusus biar membantu tumbuh kembang sapi, ” jelasnya.
Saat ini Suhari memiliki sekitar 25 ekor sapi. Di rumahnya di Dusun Jatirejo RT 1/ RW 2, Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang ada 11 sapi. Sementara sisanya dititipkan ke keluarga yang berminat memelihara sapi.
Dua sapi yang dilirik presiden tersebut sudah diperiksa oleh Dinas Peternakan dan dalam kondisi sehat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan sapi tersebut sehat ketika sudah terjual.
Meskipun belum ada kepastian sapinya bakal dibeli presiden atau tidak, Suhari mengaku tetap senang. Adanya minat dari staf kepresidenan menjadi sebuah pembuktian bahwa sapi miliknya berkualitas baik.
Selain milik Suhari, sapi milik Sutrisno, warga Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur juga diminati oleh presiden ketujuh Indonesia tersebut.
Sapi limousin jantan miliknya yang diberi nama Bambo saat ini memiliki berat 1.042 kilogram. Dengan dipilihnya Bambo menjadi hewan yang akan dibeli Jokowi membuat Sutrisno harus menjaga secara intens.
“Salah satunya memberi makan, mengatur asupan protein yang cukup dan memandikannya sehari tiga kali, ” ujarnya.
Bambo merupakan sapi bakalan yang ia beli setahun lalu seharga Rp 75 juta. Dengan berat mencapai sembilan kuintal. Kini setelah lebih dari satu ton, maka dibutuhkan perawatan ekstra.
“Karena sapi dengan bobot lebih dari satu ton, badannya gampang panas dan membuat sapi tidak mau makan, ” terangnya.
Sutrisno menyebutkan, selain Bambo, terdapat dua sapi yang rencananya masuk daftar pembelian hewan kurban presiden Jokowi. Yakni seekor sapi jenis Simental berat 1.021 kg dan sapi Brangus dengan berat 1.017 kg.
“Ini bukan kali pertama sapi saya masuk dalam daftar pembelian Presiden untuk hewan kurban, sebelumnya juga sudah sering,” jelasnya. (nun/ton)