Tidak semua bhante yang berangkat mampu terus-terusan jalan kaki. “Karena cuaca yang ekstrem yaitu panas yang tinggi, akhirnya hanya tinggal 32 bhante, ” paparnya.
Dijelaskannya, tradisi thudong merupakan hal yang biasa dilakukan bhante di Thailand. Ini semacam ritual berziarah ke makam-makam wali bagi masyarakat Indonesia.
Selama di perjalanan, berbagai macam sambutan mereka perolah. Di Malaysia, mereka disambut dan dilayani umat Buddha di Negeri Jiran tersebut.
Saat masuk Singapura, tak ada penyambutan berarti. Begitu juga saat tiba di Jakarta dan Bekasi, sambutan masyarakat belum begitu besar. Tapi kemudian mereka mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat, termasuk umat agama lain.
“Begitu masuk ke Karawang sampai ke Ambarawa ini sangat luar biasa. Dan saya sampai menangis, ” ujarnya. (nun/ton)