Pria asal Sragen ini diberi pesan orang tua kalau mau terjun ke masyarakat menjadi guru harus bisa segalanya.
Pihaknya berusaha menyanggupi hal tersebut dengan mengikuti semua kegiatan ekstrakurikuler. Mulai seni, olahraga, dan lainnya. Ia kemudian masuk ke Kabupaten Batang pada 1984.
Beberapa waktu menjadi guru sekolah dasar (SD), Suroto melanjutkan karir menjadi pengawas sekolah di Kecamatan Pecalungan sejak 2013.
Kemudian pengawas sekolah di Kecamatan Subah sejak 2018. Sejak menjadi pengawas sekolah, ia punya waktu dari pukul 14.00 sampai 16.00 untuk menjalankan hobinya melukis.
Pekerjaan sebagai pengawas sekolah lebih banyak kegiatan dari pagi hingga pukul 14.00.
“Saya coba lagi belajar natah, akhirnya natah di kantor sambil ditungguin teman-teman,” ujarnya sambil tersenyum.
Suroto telah membuat berbagai karakter wayang. Namun dari berbagai tokoh wayang, ia lebih suka karakter Werkudoro, Hanoman, dan Petruk.
Itu dijadikannya sebagai simbol. Petruk menjadi tokoh Punokawan yang memiliki sifat apa adanya.