29 C
Semarang
Sunday, 20 April 2025

Kisah Surtini Merantau ke Jakarta 30 Tahun; Pulang ke Wonosobo adalah Keharusan, Wajib

Artikel Lain

Berbagai kerjaan mulai dari pembantu hingga usaha kecil-kecilan sudah pernah dilakoninnya. Kini, ia kembali ke posisi awal, menjadi Asisten Rumah Tangga (ART). Tepatnya, ia memasak makanan untuk majikannya yang kini mengalami stroke.

“Masakin orang stroke. ART. Sementara saya mudik, catering itu. Jadi saya pamitan dulu, terus pesan catering,” ungkapnya.

Meski dengan penghasilan yang tak seberapa, ia mengaku sudah betah di Jakarta. Sebagai buktinya, di sinilah ia menemukan cintanya, suaminya. Padahal, suaminya pun orang perantauan juga. Asli Solo.

“Dulu dari gadis, terus nikah ya tetap Jakarta. Ampe punya anak, anaknya nikah masih di Jakarta. Suami asli orang Jawa, orang solo. Ketemu di Jakarta,” tutur Surtini lagi-lagi dengan tawanya.

Jakarta merupakan kota yang sangat berkesan baginya. Namun begitu, darah Wonosobo-nya tak dapat raib. Itu sebabnya hingga kini ia sekeluarga masih juga mengontrak di Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Uang yang dikumpulkannya justru malah untuk membangun rumah di kampung halamannya yang dikunjungi setahun sekali.

“Tapi anak saya satu lagi kan sekolah di sana. Pesantren,” kata perempuan berumur setengah abad itu.

Buah hatinya itulah yang menjadi satu dari sekian alasan betapa pun nyamannya Surtini tinggal di Jakarta, Wonosobo tetap tempat pulangnya.

Reporter:
Jawapos.com

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya