RADARSEMARANG.COM – Keberadaan surat kabar ataupun koran saat ini memang tengah bersaing dengan perkembangan teknologi salah satunya media online. Namun keberadaan koran juga masih dibutuhkan oleh sebagian kalangan yang mesih memiliki minat untuk membaca koran.
Tidak hanya memberitakan kejadian ataupun peristiwa yang ada di daerah-daerah. Koran merupakan salah satu media penting untuk menunjang pendidikan seperti di koran Jawa Pos Radar Semarang yang memfasilitasi para guru untuk menulis artikel ilmiah populer. Hal ini juga dirasakan oleh Kepala SMP Negeri 3 Ungaran Sarbun Hadi Sugiarto.
Pria asal Banyuwangi, Jawa Timur ini juga merupakan salah satu pembaca setia koran Jawa Pos Radar Semarang. Sejak masih di Jawa Timur, keluarganya selalu berlangganan koran Jawa Pos hingga sekarang saat ia pindah ke Kabupaten Semarang.
“Keluarga saya itu berlangganan koran Jawa Pos ketika masih harga Rp 50 hingga Rp 100 per eksemplar. Di mana dulu masih ramai-ramainya tentang Persebaya hingga perang Irak-Iran,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Memang sejak kecil, ia sangat gemar membaca, terutama membaca majalah dan koran. Baik majalah berbahasa Indonesia maupun bahasa Jawa.
Berawal dari kebiasaan membaca koran di Jawa Timur hingga pindah ke Jawa Tengah membuatnya sudah jatuh hati kepada koran Jawa Pos. Karena dengan gaya penulisannya yang berbeda dengan media lainnya.
“Tetapi bedanya apa, saya tidak terlalu bisa mendeskripsikan. Mungkin dari keterikatan pernah tinggal di Jawa Timur, makanya cocok dengan pemberitaan di koran Jawa Pos,” ujarnya.
Sarbun mengatakan, untuk kopel Radar Semarang di Jawa Pos sendiri, menurutnya, gaya bahasa hingga rubrik yang ada di dalamnya tidak jauh berbeda dengan yang ada di koran Jawa Pos.