RADARSEMARANG.COM – Keluarga Feranita, sudah turun temurun menjadi agen koran. Usaha itu sudah dirintis mertuanya sejak tahun 1956. Kemudian diteruskan sang suami.
Usaha agen koran yang digelutinya sempat berada di masa kejayaan di awal tahun 90 hingga 2.000.
“Sejak ada Jawa Pos sudah jadi agen. Lupa tahunnya, dulu usaha ini yang menjalankan suami. Cuma sekarang sudah almarhum sejak 2017, saya melanjutkan,” ucap pemilik Agen Koran Lancar Jaya Batang tersebut.
Perempuan 68 tahun ini mengaku dulu dalam sehari bisa menjual ratusan eksemplar berbagai koran. Tapi sekarang pelanggannya sudah berkurang sekitar 40 persen. Hadirnya internet banyak yang berhenti berlangganan.
Menurutnya, pembaca koran saat ini mayoritas orang tua saja. Sementara yang muda lebih memilih digital. “Pelanggan banyak yang pergi,” ujarnya.
Ia mengaku salah satu kendala pendistribusian koran adalah keterlambatan datangnya koran. Kalau ada koran yang datang lebih dari pukul 06,00 pagi akan ditinggal dan diantarkan ke pelanggan sore harinya. “Hal ini karena loper pengantar atau koran juga harus bekerja di pabrik,” tambahnya.
Saat ini, agen koran ini hanya dijadikan sebagai sampingan. Sudah ada usaha lain yang tetap harus dijalankan. Sudah tidak bisa dijadikan usaha utama dan hasil yang didapatkan sudah banyak menurun.
“Harapan kita, koran itu bisa datang tepat waktu. Paling tidak pukul 05.30. Itu masih aman,” ujarnya.
Di ulang tahun Jawa Pos Radar Semarang ke-23 ini, ia masih tetap optimistis jika media cetak atau koran tetap eksis. Banyaknya produk digital berupa portal online dan tayangan televisi memang berpengaruh. Tetapi ia yakin jika media cetak bakal tetap eksis.
“Ya diharapkan tetap eksis, bisa diterima pembaca walaupun sudah ada digital. Kalau untuk agen dan loper ya harus diperhatikan dan bisa mendapatkan keuntungan,” harapnya. (yan/fth)