30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Gerakan Seribu Rupiah Warga Ngaliyan Bantu Biaya Sekolah, Modal Usaha, hingga Duafa

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Warga RW 3 Kelurahan Ngaliyan, Kota Semarang mencetuskan Gerakan Seribu Rupiah (GSR). Gerakan ini berawal dari kepedulian jamaah Masjid At-Taqwa terhadap kondisi ekonomi warga sekitar yang saat itu masih terdampak krisis moneter.

Banyak warga yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan membuat kondisi ekonomi mereka tak stabil. Akibatnya, mereka kesulitan membayar biaya pendidikan anak-anaknya.

Kepedulian mereka akan hal itu disalurkan melalui infak dalam berbagai bentuk, mulai dari uang, barang layak pakai, botol plastik, hingga sedekah sampah.

“Kami selalu menekankan sedekah tidak harus dalam bentuk uang, tapi bisa dengan barang-barang yang berguna dan masih layak pakai,” kata Dr Hj Misbah Zulfa Elizabeth MHum, ketua Gerakan Seribu Rupiah (GSR) RW 3 Kelurahan Ngaliyan kepada RADARSEMARANG.COM.

Hal tersebut kemudian ditransformasikan menjadi beasiswa, dana penggerak ekonomi keluarga, bantuan biaya kuliah, dan bantuan bagi duafa.

Menurut wanita yang akrab disapa Ely ini, gerakan yang telah berjalan sejak 2007 atau hampir 16 tahun tersebut, termasuk badan otonom Yayasan Masjid At-Taqwa, Kelurahan Ngaliyan. Keanggotaannya terdiri atas orang tua, dewasa, hingga anak muda dan telah memberikan berbagai manfaat bagi warga sekitar.

Saat ini, terdapat 600 orang lebih penerima bantuan dari GSR. Mulai dari bantuan biaya sekolah, beasiswa kuliah, hingga bantuan untuk duafa yang diberikan dalam bentuk sembako.  Bahkan GSR juga turut membiayai beberapa sekolah dan yayasan.

Salah satunya Panti Asuhan Kafalatul Yatama di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang yang masih menjadi penerima bantuan GSR hingga sekarang.

“Penerima beasiswa masih ada sampai saat ini, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN  Walisongo ada tiga mahasiswa, selain itu ada beberapa warga sekitar dan untuk anak-anak panti semuanya mendapat beasiswa GSR,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, GSR juga memfasilitasi peminjaman modal usaha bagi warga. Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat menjalankan usaha rumahan yang bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

“Ibu-ibu di sini juga bisa membantu pembiayaan rumah tangga dengan membuat usaha rumahan misalnya. Kita support penuh dengan memberikan pinjaman tanpa bunga dan biaya administrasi,” ujar wanita yang sehari-hari menjabat Dekan FISIP UIN  Walisongo ini.

Diceritakan, saat perjuangan awal merintis gerakan ini mereka harus menemui kepala sekolah untuk mengajukan keringanan. Hingga melakukan sosialisasi kepada warga dari pintu ke pintu.

“Dulu itu kami naik motor ke mana-mana, negosiasi langsung ke kepala sekolah untuk mendapatkan keringanan biaya. Sosialisasi juga terus kami lakukan untuk warga,” katanya.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya