Satu cup es krim singkong tersebut saat ini dijual dengan harga mulai Rp 5 ribu tergantung ukuran cupnya. Sehingga cukup terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Dalam sehari, ia bisa memproduksi es krim sebanyak 150 hingga 180 cup. Dan untuk pemasarannya sendiri dijual di kafe-kafe sekitar Salatiga.
Joko mengakui terdapat kelebihan dalam tepung mocaf dibandingkan dengan tepung yang lainnya. Yakni, tepung mocaf lebih rendah gluten. Artinya, tepung mocaf memiliki kandungan gluten free.
Gluten adalah salah satu jenis protein yang terdapat di dalam gandum dan jelai. Karena terdapat dalam gandum dan jelai, otomatis gluten juga terdapat pada makanan yang terbuat dari biji-bijian tersebut. “Sehingga orang sepuh hingga anak-anak berkebutuhan khusus bisa mengonsumsi mocaf,” katanya.
Ke depannya, Joko akan terus melakukan inovasi olahan makanan yang berbahan dasar singkong. Karena dari hal tersebut bisa menaikkan nilai produk pertanian, serta meningkatkan taraf hidup petani. Hingga saat ini varian menu olahan singkong yang dihasilkan oleh UMKM miliknya sebanyak 38 jenis. (nun/aro)