RADARSEMARANG.COM – Koran bekas kerap hanya dijadikan bungkus makanan ataupun dijual kiloan jika jumlahnya sudah banyak. Namun di tangah Wisnu Wijanarko, koran bekas disulap menjadi kerajinan action figure.
Wisnu Wijanarko tinggal di Jalan Candi Penataran Timur III B Nomor 121 RT 13 RW 4 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan. Saat koran ini datang ke rumahnya, Wisnu tengah menata 20 patung tokoh wayang dan superhero. Ya, pria 45 tahun itu merupakan seniman yang memanfaatkan koran bekas menjadi patung atau action figure.
Kepada Jawa Pos Radar Semarang, Wisnu mengaku ide membuat action figure bermula pada 2009. Saat itu, ia prihatin dengan koran bekas yang hanya dipakai bungkus makanan. Saat itu, muncul ide memanfaatkan koran bekas itu dibuat hiasan ataupun kerajinan. Maklum saja, Wisnu adalah alumnus Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Jogjakarta.
Hingga pada 2015, Wisnu mulai membuat wayang tiga dimensi atau action figure dari bubur kertas koran. “Koran bekas yang jadikan bubur, lalu saya bentuk menjadi action figure,” katanya kepada koran ini.
Wisnu sengaja memilih action figure tokoh pewayangan. Tujuannya, untuk mengedukasi anak-anak sekarang lebih mengenal wayang.
“Kalau wayang kulit anak-anak kan kurang suka ya, akhirnya saya produksi patung wayang ini agar anak-anak senang dan bisa tahu karakter setiap tokoh wayang. Seperti tokoh Punakawan, Pandawa, dan lainnya,” kata ayah dua anak ini.
Dalam membuat action figure, selain menggunakan bubur koran bekas, Wisnu juga memanfaatkan limbah kain perca, kertas kado motif batik, kertas genjreng rokok, dan kawat bekas. Prosesnya dimulai dari membuat badan atau kerangka action figure dari kawat biasa yang agak kaku, lalu dibentuk sesuai karakter yang diinginkan.
“Kawatnya dililitkan dulu di kertas koran. Setelah lilitan koran jadi, kemudian bubur koran ditempelkan sesuai karakter yang diinginkan. Bagian badan dan dadanya kalau tokoh kesatria itu membusung,” jelasnya.
Proses pembuatan patung tokoh wayang ini memakan waktu 3 – 4 hari. Wisnus mengerjakan sendiri. Selain membuat action figure tokoh pewayangan dan superhero, Wisnu juga mengedukasi anak-anak pelajaran seni dan budaya. “Agar tidak lihat handphone saja,” katanya.
Menurut Wisnu, yang paling sulit adalah membuat tokoh Adipati Karna. Jariknya harus pakai tali-talian, serta badannya harus memakai perisai dari kertas genjreng rokok. “Membuat badannya, panahnya, dan kepalanya sangat rumit,” akunya.