26 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Lukisan Sketsa Diburu Kolektor Mancanegara

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Mempunyai potensi dalam bidang melukis sejak masih muda mengantarkan Harry Suryo menjadi seniman hebat. Ketika masih duduk di bangku SMA, ia sering menjuarai beragam lomba tingkat nasional.

Saat ini, karyanya banyak diburu kolektor lukisan dari mancanegara. Seperti Jepang, Australia, Belanda, dan sejumlah negara lainnya.

Masuk dalam dunia birokrasi, sempat membuat Harry Suryo vakum di dunia seni. Namun mendekati purna tugas, Harry kembali mengasah skill-nya. Mulai dari fotografi terlebih dahulu. Pria kelahiran Kota Semarang ini kembali meningkatkan intuisinya di dunia seni.

“Mendekati masa purna tugas, saya adaptasi dulu melalui fotografi. Karena hampir sama sistemnya dengan membuat karya seni rupa. Baik komposisi, lighting, dan angle-nya bisa diterapkan,” jelas Harry Suryo kepada RADARSEMARANG.COM.

Sejak 2012, Harry memutuskan untuk terjun kembali ke dunia seni. Saat  ini, Harry sukses dalam bidang melukis sketsa dengan cat air. Menurutnya, sketsa dengan cat air ini melatih spontanitas dan kejujuran. Teknik melukis sketsa dengan cat air ini merupakan yang paling sulit dibandingkan dengan teknik lainnya.

Ketika ada kesalahan dalam menggambar, tidak bisa ditempa lagi. Pigmen cat airnya juga berasal dari alam, yakni bebatuan dan tumbuhan. Sehingga menghasilkan warna yang transparan dan natural. Kendalanya juga harus pintar dalam memilih jenis kertas dan cat airnya.

“Mengapa cat air, ada filosofinya tersendiri. Karena bagi saya, hidup ini seperti air dan akan terus mengalir,” kata pensiunan ASN Pemkot Semarang ini.

Meski kebanyakan seniman menggunakan aliran realis, Harry lebih senang dengan karyanya yang out of the box. Alirannya beda dengan yang lain. Agar cat air tidak kalah warnanya dengan cat minyak, Harry mempunyai cara tersendiri untuk mengakalinya.

“Kita punya cara sendiri bagaimana cat air ini tidak kalah warnanya, yakni dengan percampuran warna mixingnya harus pas. Sehingga ada daya tarik atau magnet tersendiri ketika orang lain melihat karya kita,” imbuhnya.

Sepekan sekali, Harry hunting ke berbagai tempat di Semarang dan langsung melukis bangunan ataupun tempat yang dikunjungi. Ia juga bergabung dengan beragam komunitas melukis di Kota Semarang. Seperti Komunitas Cat Air Indonesia (Kolcai) Chapter Semarang dan Komunitas Semarang Sketchwalk.

Harapannya, akan memantik anak-anak muda tertarik dan mau bergabung, serta melestarikan seni. Eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang sekarang menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah  (LKPP) pernah membeli hasil lukisan cat airnya.

Dikatakan, waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu karya seni pun berbeda-beda. Tergantung dengan tingkat kesulitannya. Paling cepat bisa dibuat dalam waktu 30 menit, dan paling lama 14 hari. Saat ini, Harry sedang membuat karya dari kartu pos yang tidak terpakai. Berisi bangunan dan tempat bersejarah di seluruh dunia, khususnya Indonesia.“Targetnya nanti ada 100 karya dan akan dipamerkan,” katanya.

Ratusan karya Harry Suryo juga sering diikutkan dalam gelaran pameran. Baik di dalam maupun luar negeri. Seperti pameran lukisan Obah Owah di Jogjakarta pada 2021, Art International Exhibition di Rest Area Heritage Km 260B Banjaratma Brebes pada 2021, pameran tunggal di Waroeng Kopi Alam Semarang 2021, First International Watercolor Exhibition Freedom of Self Expressi di Budapest Hungaria, Urbino in Acquarello Exhibition di Italia, International Watercolor Society India Biennale di New Delhi, India, dan beragam pameran lainnya. (kap/aro)

Reporter:
Khafifah Arini Putri

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya