31.2 C
Semarang
Wednesday, 8 October 2025

Slamet Senang, Rumahnya Nyaman dan Tak Lagi Bocor

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Haru dan Bahagia. Itulah yang dirasakan Slamet Muryono, 53, warga RT 1 RW 4 Mangkang Wetan, Tugu. Akhir Agustus 2022, ia bisa istirahat lebih tenang dan nyenyak. Setelah puluhan tahun, rumahnya lebih layak berkat bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Pemprov dan Baznas Jateng.

Memang masih sederhana. Teras, ruang tamu dan satu kamar tidur dibangun diatas lahan 3 x 6 meter. Tapi baginya itu sudah lebih dari cukup. Bangunan batu bata merah kuat, lantai keramik, atap yang kokoh dan nyaman sudah bisa untuk ditinggali bersama sang anak. “Alhamdullillah rumah sekarang sudah bagus dan lebih nyaman,” aku Slamet.

Minggu, 2 September sekitar pukul 09.00 Ia terlihat sedang bersantai di teras rumah. Menikmati secangkir kopi dan mensyukuri rumah baru bantuan RTLH sebesar Rp 20 juta. Gubernur Ganjar Pranowo secara langsung menyerahkan bantuan 2 April 2022. Setelah melewati berbagai proses, akhirnya pembangunan rumah rampung Agustus 2022. “Pak Ganjar yang ngasih langsung, padahal saat itu hujan deras dan pas bulan puasa,” akunya.

Slamet mengaku, sebelumnya Ia sudah didata dan bakal mendapatkan bantuan sejak 10 tahun lalu. Sebagai pekerja harian lepas, rumahnya memang kurang layak. Berlantai tanah, dinding lapuk dan atap seadanya. Kalau hujan, pasti bocor dan air masuk ke dalam rumah. Apalagi kawasan Mangkang Wetan kerap menjadi langganan banjir akibat meluapnya kali Beringin. “Dulu kalau hujan pasti air masuk rumah, selalu was-was,” ujarnya.

Setelah menunggu puluhan tahun, akhirnya kehidupan Slamet mulai berubah. Rumahnya sudah bagus dan layak untuk dihuni. Ia sekarang fokus menabung untuk menambah bangunan lagi. Karena separo lahan miliknya masih ada bangunan lawas yang belum dibangun. “Tahun ini berkah, sekarang rumah tidak bocor lagi. Saya berterima kasih atas bantuan pak Ganjar,” ucapnya.

Hal senada diakui Suliyah warga Mangunharjo, Tugu. Nenek 75 tahun tersebut juga menjadi penerima bantuan RTLH Pemprov Jateng. Ia senang mendapat bantuan bedah rumah. Selama ini ia sudah mendambakan memiliki rumah yang nyaman serta memiliki kamar mandi sendiri. “Nggih seneng sanget omahe didandani lan didhamelake WC. Biasane nunut tonggone,” akunya.

Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono menegaskan perbaikan rumah tidak layak huni harus diprioritaskan. Dana perbaikan bersifat stimulus, sehingga warga bisa mengelola dan mengarahkan untuk melakukan swadaya, baik tenaga maupun material. “Ini salah satu program bagus yang bisa menekan angka kemiskinan. Jadi harus terus digenjot,” tambahnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, ada 11.417 rumah tak layak huni direnovasi tahun 2022. Program tersebut sekaligus sebagai upaya dalam menurunkan angka kemiskinan di Jateng. Masing-masing warga diberikan

uang Rp 20.000.000 untuk renovasi rumah. “Program RTLH ini untuk membangun semangat gotong royong antar masyarakat. Kami akan berusaha mengentaskan kemiskinan melalui kreativitas atau perbaikan rumah yang tidak layak huni,” akunya.

Program bantuan RTLH merupakan salah satu fokus utama Ganjar di akhir periodenya. Ia bahkan membuka ruang bagi semua pihak yang ingin terlihat dalam program RTLH di Jateng. Mengingat dana APBD tentu belum bisa menjangkau semua warga. “Kami berharap ada banyak pihak ikut membantu program RTLH. Dengan begitu, angka kemiskinan bisa diturunkan dengan cepat,” tambahnya. (fth/svc/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya