RADARSEMARANG.COM – Prosesi wisuda ke-112 Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (21/9) lalu, diwarnai suasana haru. Pasalnya, ada salah satu wisudawati yang seharusnya menjalani prosesi yang ditunggu semua mahasiswa usai berjuang menimba ilmu, tidak bisa terwujud lantaran harus meregang nyawa akibat insiden kecelakaan lalu lintas. Wisudawati itu bernama Arih Aisyah. Alhasil, dalam wisuda kemarin, ia hanya diwakili sebuah foto yang dibawa oleh sahabatnya.
Almarhumah Arih Aisyah adalah mahasiswi Unnes asal Keling, Jepara. Ia meninggal akibat kecelakaan pada 6 Mei 2022 lalu usai sidang skripsi. Saat itu, Aisyah bersama adiknya mengendarai sepeda motor. Ia menjadi korban tabrak lari. Sang adik selamat, namun mengalami luka parah. Sedangkan nyawa Aisyah tak bisa diselamatkan. Untuk pengobatan sang adik, sempat dilakukan donasi untuk membantu keluarga almarhumah yang diketahui berasal dari keluarga ekonomi lemah.
Aisyah sendiri adalah lulusan prodi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang berhasil menyelesaikan studinya dengan baik. Ia dikenal sebagai sosok yang religius dan bercita-cita ingin menjadi guru di Jepara.
“Almarhumah Arih Aisyah S.Pd,” panggil petugas pembaca nama peserta wisuda Unnes dengan suara bergetar.
Tak lama dipanggil, seorang laki-laki yang merupakan teman almarhumah maju ke depan membawa foto Aisyah. Dengan simbolis itu, Aisyah dinyatakan lulus dari prodi S-1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Unnes.
Suasana wisuda yang sebelumnya ramai pun mendadak hening. Semua mata tertuju pada foto almarhumah Arih Aisyah. Tak sedikit peserta wisuda yang kenal dengan Aisyah meneteskan air mata mengenang almarhumah.
“Kami turut berduka. Ini harus jadi contoh. Di balik perjuangan kuliah mahasiswa ada harapan besar orang tua,”kata Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum.
Fathur memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk mendiang Arih Aisyah yang telah menyelesaikan studinya. “Kita apresiasi yang sebesar-besarnya untuk almarhumah, juga orang tua Aisyah yang merupakan orang tua yang hebat,” ujarnya.
Diketahui, pendaftaran wisuda Aisyah dilakukan oleh para sahabatnya, termasuk yang mewakili dan membawa foto ketika wisuda. Dalam acara wisuda itu juga sempat diadakan doa yang diikuti jajaran senat dan para wisudawan.
“Semoga almarhumah diterima di sisi Sang Maha Pencipta dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” katanya. (den/aro)