31.4 C
Semarang
Thursday, 9 October 2025

Terinspirasi dari Batik Ecoprint, Warga Genuk Baru Kembangkan Batik Gesek Godong

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kampung Tematik Gesek Godong yang berlokasi di jalan Genuk Baru, Tegalsari Semarang memiliki produksi batik menggunakan media daun yang digesek.

Syarifah Radianti, 33, memulai usahanya sejak tahun 2018. Mulanya terinspirasi dari batik ecoprint. Kecintaanya dengan dunia seni akhirnya membuat ia mencoba ide baru dengan menggunakan pewarna racikan sendiri yang dicobanya ke daun.

Kemudian, daun itu digesekkan ke kain sehingga dinamailah dengan Gesek Godong. Daun yang dipakai jenisnya bermacam-macam. Ada daun kelengkeng, nangka, jati, pepaya jepang, anggur, waru dan masih banyak lagi.

Radianti juga menggunakan daun disekitar rumahnya. Dari situlah beliau mulai menanam banyak jenis tumbuhan. Selain itu, produksi pembuatan kain Batik Gesek Godong juga melibatkan warga sekitar. Warga yang belum punya pekerjaan diajak untuk bekerja dan berkreasi bersama.

“Harapannya ngajak warga kampung nanti pengen bareng-bareng untuk mencintai  lingkungan, merawat tanaman gitu, bukan hanya sekedar itu tapi juga menghasilkan penghasilan, kreatif dan ada kegiatan yang positif,” ujar Dian, sapaan akrabnya.

Kampung Tematik  Gesek Godong mulai berjalan sejak 14 Oktober 2021. Selain batik, wisatawan juga akan dimanjakan dengan kuliner yang lezat, seperti warung bubuk Pak Amin, gendar pecel Bu Martini, es krim jadoel pak RT, dan tahu walik bu Endang. Biasanya beberapa  wisatawan juga membawa oleh-oleh. Ada telur asin bu Mar, bandeng presto bu Arum dan lumpia mbak Ning. Kegiatan workshop pun juga mengambil konsumsi dari warga sekitar.

Dari kampung tematik ini, pemasaran Kain Batik Gesek Godong meningkat. Dibantu dengan adanya pameran-pameran dan kerja sama dengan hotel. Namun, setelah pandemi beberapa warga mulai beralih ke kuliner karena penjualan batik agak menurun. Untuk kampong tematiknya sendiri masih tetap berjalan.Selain pameran, Syarifah Radianti juga mengadakan workshop.

Dalam pembuatan Batik Gesek Godong  ada beberapa teknik yang dilakukan. Pertama teknik gesek, dimana daun kering digesekkan pada kain katun polos. Penggesekan ini dilakukan agar serat daun tercetak dalam kain. Kedua, teknik ecoprint pounding (pukul), dimana daun dipukulkan pada kain agar warna sari-sari daun terlihat.

Teknik pounding menggunakan daun yang masih muda sedangkan teknik gesek menggunakan daun yang sudah tua. Teknik kain katun polos  yang sudah ditata dedaunan kemudian dilipat dan direbus dinamakan teknik ecoprint steam (rebus).

Terakhir, teknik kesut, teknik ini merupakan pengembangan dari gesek godong. Teknik kesut sendiri terbagi menjadi dua yaitu teknik  kesut karpet dan kesut godong. Pewarnaan pada gesek godong menggunakan pewarna sintetis racikan sendiri, sedangkan ecoprint menggunakan bahan alam seperti kunyit, daun jati dan sebagainya.

Adapun barang yang dihasilkan berupa totebag, kaos, syal, sarung bantal, hoodie, topi dan masih banyak lagi. Harganya berkisar mulai dari Rp 75 ribu sampai Rp 1 juta. Produknya dijual secara grosir maupun eceran. (mg9/mg12/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya