31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Pemuda Semarang Ciptakan Superkomputer, Bisa Deteksi Gempa hingga Memprediksi Pasangan Capres 2024

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Kecintaan Wilson Lisan pada dunia teknologi sejak SMP mengantarkannya mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Ia menciptakan superkomputer yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti apa?

Sejak SMP, komputer sudah menjadi makanan sehari-hari Wilson Lisan. Baginya, komputer seperti kekasihnya. Ia suka mengotak-atik software maupun hardware komputer. Hal inilah yang mengantarkannya meraih sukses menciptakan superkomputer. Yakni, komputer yang dapat melakukan penghitungan dengan proses pengerjaan yang cepat, teliti, masif, dan kompleks. Seperti prakiraan cuaca, riset iklim, simulasi peledakan nuklir, simulasi tes kecelakaan pada mobil, penemuan vaksin Covid-19, mengukur deteksi gempa, dan sebagainya.

Saat ditemui di kantornya di bilangan Jalan Kokrosono, Semarang Utara, Wilson menyambut dengan senyum ramah. Nuansa kantor berwarna putih memberikan rasa nyaman tersendiri. Dalam ruangan berukuran kurang lebih 5×7 meter ini, pria yang akrab disapa Wilson ini menyimpan superkomputernya yang berukuran besar. Suara bising seketika terdengar ketika pintu dibuka. Terlihat komputer berukuran besar dengan berbagai kabel dan kompunen lainnya tertancap di stop kontak. Bunyi bising itu semakin kuat, menandakan superkomputer sedang dioperasikan oleh banyak klien.

Wilson mengaku mulai membangun superkomputer itu sejak 2019. Awalnya, karena keterbatasan tempat, ia membangunnya di garasi rumah miliknya. Mulai dari merancang dan membuat komponen lainnya. Setelah itu, Wilson membangun sebuah kantor pada 2021. Dari yang awalnya bekerja dibantu satu karyawan, kini usahanya terus berkembang dan mempunyai enam karyawan.

Pandemi Covid-19 tak menghalangi niatnya untuk terus menekuni dunia teknologi. Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Jurusan Elektronika dan Instrumentasi ini selalu aktif mengikuti lomba di bidang teknologi informasi guna mengasah kemampuannya. Dari sini, ia mendapat banyak prestasi. “Dari mengikuti lomba, saya bisa memperdalam pengetahuan serta koneksi industri teknologi,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Pria 28 tahun ini memperdalam ilmunya dengan mendapat beasiswa S2 di University of Edinburgh, Skotlandia. Meski hampir drop out, Wilson pantang menyerah. Ia pun menyelesaikan studi S2 pada 2018 dengan gelar Master of Science (MSc). Setelah lulus S2, Wilson mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan. Ia pun mendapatkan ide untuk mengembangkan kemampuan dengan membangun perusahaan. Namanya Efison Lisan Teknologi. Perusahaan ini menyediakan layanan seperti jasa integrasi, layanan konsultasi di bidang IT, sistem komputer, hingga servis serta jual beli komputer maupun server.

Daya tariknya tentu pada superkomputer dengan kemampuan yang tinggi ini. Tujuannya untuk komersial. Sehingga semua orang yang membutuhkan superkomputer dapat menggunakannya dengan mudah tanpa membayar mahal, membuat, ataupun mengajukan berbagai proposal mengenai izin penggunaan.

“Di Indonesia superkomputer biasanya digunakan untuk kepentingan privat, seperti di Udinus, ITB, IPB, dan Universitas Gunadarma. Ada di LIPI, tapi harus mengajukan proposal dan belum tentu di ACC, di sini semua masyarakat yang berkepentingan bisa menggunakannya,” ujarnya.

Pria asli Semarang ini melihat peluang penting dan esensialnya superkomputer ini di Indonesia. Ketika membuatnya, Wilson mengaku banyak menemui kendala. Mulai dari kabel terbakar, superkomputer tidak berjalan, salah memasang komponen, dan sebagainya. Ia pun mengeluarkan uang hingga Rp 5 miliar untuk membuat superkomputer ini.

“Saat ini baru tahap satu. Superkomputernya tidak akan saya tambah, tapi akan terus dikembangkan. Nanti hanya ada penambahan server. Mungkin ke depan saat sudah bisa berjalan dan banyak orang yang mengetahui fungsinya bisa jadi akan menambah superkomputer lagi,” imbuhnya.

Menurutnya, manfaat yang didapat dari superkomputer ini sangat banyak. Ia menjelaskan satu project yang dikerjakan selama satu minggu di komputer biasa dapat dikerjakan selama empat jam menggunakan superkomputer. Selain itu, superkomputer yang ia beri nama ALELEON ini dapat melayani sejumlah bidang pekerjaan. Seperti industri kimia, bioteknologi, mendeteksi gempa bumi, deep learning, hingga big data. Pihaknya saat ini sedang bekerja sama dengan UGM dalam bidang geofisika untuk memprediksi gempa bumi dan minyak bumi.

Ia menambahkan, superkomputer juga digunakan dalam simulasi bidang engineering, seperti tes kecelakaan mobil. Perusahaan tidak perlu membuat mobil lalu dibenturkan, karena ini memakan biaya produksi cukup mahal. Dengan superkomputer, simulasi ini bisa dilakukan, sehingga menghemat biaya testing. Bahkan, menurut Wilson, superkomputer ini bisa memprediksi pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2024 berdasarkan perhitungan masyarakat di media sosial.

“Dari media sosial Twitter, Instagram, Facebook juga bisa mendeteksi pasangan capres yang akan melaju di tahun 2024 berdasarkan komentar dan respon masyarakat di media sosial,” katanya.

Selain itu, saat pandemi Covid-19 semua orang di dunia juga berkolaborasi dan bahu-membahu untuk bisa menemukan vaksin Covid. “Sebenarnya superkomputer sudah membuat jutaan vaksin. Sesuai dengan perhitungan yang paling tinggi akhirnya dipilih vaksin Sinovac, Moderna, Astrazeneca, Pfizer, dan lainnya,” akunya.

Beberapa perguruan tinggi yang menjadi kliennya adalah Undip, UGM, UIN Walisongo, dan sejumlah perguruan tinggi lainnya. “Pernah juga lintas kerja sama dengan BMKG dan BRIN,” ungkapnya. (kap/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya