32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Petik Buah dari Hobi Meneliti

Winisuda Berprestasi UKSW Salatiga Periode I Tahun 2022/2023

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kecintaan terhadap meneliti, tiga winisuda Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ukir perjalanan studi yang berbeda dari mahasiswa lainnya. Publikasi di jurnal internasional, prestasi yang dikonversi sebagai pengganti Tugas Akhir, hingga lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 menjadi buah kecintaan mereka pada penelitian.

Stephany Octaviani Ngesthi, winisuda dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) turut mengikuti tiga konferensi internasional dan hasil penelitiannya terpublikasi pada prosiding internasional IEEE Xplore. Penelitian Stephani yang berfokus pada machine learning, ternyata tidak selalu berlangsung mulus.

Berkali-kali ia harus mengganti parameter agar hasil percobaan sesuai dengan yang diharapkan. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat gadis kelahiran Tangerang ini. Pandemi Covid-19 menjadi tantangan baginya untuk meneliti, hingga akhirnya Stephany berhasil menciptakan model untuk mengklasifikasikan citra ke dalam berbagai kelompok.

“Penelitian pertama saya mengklasifikasikan hasil x-ray paru-paru ke dalam kategori covid dan non-covid atau normal. Penelitian ini dibuat waktu awal tahun 2020, dimana saat itu covid masih baru dan belum banyak alat testing yang bisa mendeteksi secara akurat dan cepat. Jadi penelitian ini diharapkan dapat membantu radiologis untuk mendeteksi hasil x-ray secara otomatis,” terangnya.

Menurut Stephany yang saat ini telah bekerja sebagai IT Security Specialist di salah satu bank swasta ternama di Indonesia, dalam meneliti harus selalu up-to-date mengikuti isu-isu yang sedang berkembang. Salah satu kuncinya yakni dengan selalu menggunakan pustaka-pustaka yang tahun terbit nya tidak terlalu jauh dengan tahun sekarang.

Hal yang tidak jauh berbeda juga dilakukan oleh M Sulthan Arkana. Winisuda asal Prodi Kimia Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UKSW ini berhasil menjuarai sejumlah kompetisi nasional dan internasional berkat ketekunannya dalam meneliti. Pria kelahiran Yogyakarta ini berhasil meraih Silver Medal dalam Kompetisi Thailand Inventor’s Day 2020 di Bangkok, Gold Medal dalam Kompetisi EUROINVENT 2021 di Romania serta memperoleh berbagai pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Sulthan yang saat ini telah diterima untuk melanjutkan program magister pada Jurusan Polymer Science, Petroleum and Petrochemical College, Chulalongkorn University, Thailand ini pun kaget tatkala seluruh hasil penelitiannya dapat dikonversi menjadi Tugas Akhir.

“Tahapan penelitian yang telah saya lalui mulai dari penyusunan proposal, penelitian hingga publikasi telah lengkap. Sehingga melalui kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sudah bisa dikonversi untuk melengkapi tahapan TA 1 hingga 3. Bersyukur sekali karena dapat memangkas waktu studi saya,” jelasnya.

Sulthan mengaku bahwa UKSW memberikannya banyak ruang untuk bergerak, ruang untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri. Beragam capaiannya hingga saat ini merupakan berkat dukungan dari banyak pihak di UKSW.

Setali tiga uang, Artanti Inez Tanggraeni juga merasakan bahwa iklim studi di UKSW memberinya banyak ruang untuk bergerak. Bahkan Artanti menganggap bahwa penelitian adalah hal yang menyenangkan dan bukan sebuah beban.

Hasil penelitian winisuda dari Prodi Sistem Informasi FTI yang berjudul “Analisis Sentimen Aplikasi E-Government pada Google Play Menggunakan Algoritma Naïve Bayes” berhasil dipublikasikan pada Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi (JATISI). Selama ini Artanti beranggapan bahwa sangat disayangkan apabila gagasan yang dimilikinya tidak diimplementasikan.

Berkat konsistensinya Artanti kini memetik buahnya. Tidak hanya berhasil dalam kegiatan penelitian tapi dirinya sekaligus mengantongi predikat peraih IPK 4.00.

“Kuncinya konsisten, di masa perkuliahanpun saya juga aktif terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan, organisasi, ekstrakurikuler. Dengan prinsip tersebut, saya menjaga seluruh kegiatan dapat berlangsung seimbang,” imbuh gadis yang telah bekerja di KodingWorks ini.

Hari ini, Sabtu (25/6), ketiganya resmi dikukuhkan sebagai winisuda UKSW. Melalui upacara wisuda yang dilangsungkan secara luring (onsite) di Balairung Universitas bersama dengan 556 winisuda lainnya mereka membuktikan bahwa UKSW mendukung mahasiswanya berprestasi melalui berbagai jalur.

Melalui ketiganya yang mewakili perjalanan studi mahasiswa di kampus pencetak lulusan creative minority ini, Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa ke depan akan ada banyak opportunities yang muncul, sekalipun hal-hal problematis atau yang bersifat tantangan pun masih akan menggelayut dalam perjalanan ke depan. Dirinya menghimbau agar para lulusan UKSW mempersiapkan diri menghadapi era yang makin sulit diprediksi.

“Kata kuncinya adalah momentum, persiapkan diri ketika momentum tersebut datang.

Getting yourself prepared as soon as possible. Dunia akan berubah drastis dalam hitungan lima hingga sepuluh tahun ke depan. Dalam kondisi penuh perubahan itulah para lulusan harus siap mengambil keuntungan dari gelombang perubahan,” tegasnya. (sas/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya