25 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Puluhan Bus Padati Makam Syekh Jumadil Kubro dan KH Sholeh Darat

Pandemi Melandai, Masyarakat Kembali Lakukan Ziarah Rutin

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sempat sepi selama Ramadan, sejak Syawal 1443 Hijriyah ini, masyarakat mulai berbondong-bondong melakukan ziarah ke Makam Syekh Jumadil Kubro dan Makam KH Sholeh Darat. Tradisi rutin tersebut sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, yakni sepanjang tahun 2020-2021 lalu.

FIGUR RONGGO WASALIM, Radar Semarang

SEKITAR pukul 11.00, terdapat dua peziarah yang berada di Makam Syekh Jumadil Kubro yang sedang khusuk berdzikir. Salah satu peziarah, Ahmad dari Tegalrejo Salatiga mengaku sudah terbiasa berziarah di Makam Syekh Jumadil Kubro sejak tahun 2018 sebelum Jumatan. “Saya usahakan sebelum pukul 10 pagi ke sini untuk ngalap barokah, wasilah, biar hati ayem tentrem,” tutur pria 44 tahun ini.

Juru Kunci Makam Syekh Jumadil Kubro, Imam Santoso, 65, menjelaskan, sesudah Ramadan, tepatnya mulai tanggal 4 Mei lalu, peziarah mulai berdatangan silih berganti. Di antaranya dari Tangerang, Bekasi, Jakarta, Kendal, Pekalongan dan lainnya. “Alhamdulillah para pemudik banyak yang berziarah ke sini. Kalau pas waktu puasa ada peziarah, tapi sepi,” katanya.

Sekitar 12 bus sudah datang silih berganti. “Hari ini sudah lima bus, padahal masih pukul 11.00,” tuturnya.

Dirinya bersama dua juru kunci lainnya beroperasi 24 jam. “Ini masih tetap ada imbauan untuk selalu taat protokol kesehatan (prokes), meskipun pandemi Covid-19 sudah melandai,” tuturnya didampingi oleh Kholil, pengelola Makam Syekh Jumadil Kubro.
Sementara itu, di Makam KH Sholeh Darat, koran ini sempat bertemu 50 jamaah dari Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara pada pukul 14.00. Mereka khusuk membaca dzikir, tahlil, dan doa.

Koordinator peziarah, Nur Alim, 62, mengaku, sebelum pandemi Covid-19, dirinya bersama 50 jamaah rutin berziarah. “Pas pandemi, ada pembatasan,” tuturnya.

Mereka berangkat dari pagi, dengan rute Sunan Hadirin Jepara, Mbah Syeikh Mudzakir Sayung, Mbah Dahlan, dan KH Sholeh Darat. “Habis ini ke Ustadz Bunyamin, koordinator pusat Qiroati, dan putranya Mbah Dahlan,” tuturnya.

Menurutnya, berziarah sangat bermanfaat untuk ngalap berkah (mendapatkan keberkahan, red). “Karena kami butuh doa dari orang-orang alim dan shaleh. Mengharapkan ridho Allah dan ini wasilah atau perantaranya,” tuturnya.

Juru Kunci Makam KH Sholeh Darat, Budhi, 53, menjelaskan, dirinya sudah menjadi juru kunci KH Sholeh Darat ketika masih kecil lantaran ikut orang tuanya. Peziarah di Makam KH Sholeh Darat dari seluruh Indonesia, terutama dari Jawa Tengah. “Kalau dari Jawa Tengah ada semua,” katanya.

Ramainya pada hari Sabtu dan Minggu. Kalau Rajab, Ruwah, dan Syawal, sampai 40 bus. “Buka 24 jam. Saya bersama Bu Sumiati dan Mbak Dania bergantian menyapu lantai atau jaga kebersihan lokasi,” tuturnya.

Bulan Syawal ini mulai ramai peziarah. Apalagi pada 10 Syawal merupakan haul KH Sholeh Darat. “Banyak kiai. Sangat ramai kalau haul,” ujarnya. (*/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya