RADARSEMARANG.COM – Berawal dari kegemarannya bermain game sejak kecil saat usia enam tahun, Ardiawan Bagus Harisa menuangkan ide bisnisnya dengan membangun kafe tema board game.
Ardiawan Bagus Harisa kini menjadi dosen ilmu komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Apalagi sejak dirinya mengenal Komunitas Board Game, motivasinya untuk melebarkan sayap lebih kuat. Tidak sekedar menekuni permainan board game yang memberikan efek positif bagi dirinya sendiri. Tapi bisa ia tularkan kepada banyak orang.
Karena itulah, pada awal tahun 2020 ia mulai memberanikan diri merintis bisnis pertamanya berupa kafe yang ia kombinasikan dengan konsep board game. Maka ia sematkan nama Kafe Dhadhu. Ini merupakan kafe pertama yang memiliki konsep board game. Harapannya, bisa menjadi inspirasi lahirnya kafe-kafe lain yang bertema board game.
“Kafe Dhadhu ini tuh kafe pertama yang mengusung tema board game di Semarang. Semenjak kafe ini berdiri, ternyata banyak kafe lain yang ikut terinspirasi dari konsep Kafe Dhadhu,” tutur pria kelahiran 1992 kepada RADARSEMARANG.COM.
Kafe yang terbentuk sejak awal pandemi Covid-19 ini sempat terdampak seperti kafe lain pada umumnya. Kendati begitu, pria yang akrab disapa Bagus ini, tetap optimistis kafenya bisa tetap bertahan.
Nyatanya ekspektasinya tidak seperti yang diharapkan. Kafe Dhadhu sempat tutup sementara waktu, karena faktor teguran pemerintah saat PPKM, lockdown, dan kasus Covid-19 yang meningkat di Kota Semarang. Bersyukur, kini Kafe Dhadu bisa tetap buka sampai kini dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Bagus menggunakan strategi publikasi secara digital lewat sosial media (medsos). Ia mempublikasikan melalui grup komunitas board game yang ada di Kota Semarang.
Menurut Bagus, kafe ini lebih mengunggulkan experience atau pengalaman bermain game para pelanggannya. Hal ini menciptakan keunikan tersendiri pada Kafe Dhadhu. Kafe ini sering menggelar event board game seperti turnament catur dan event main bareng bagi orang umum.
Ada sekitar lebih dari 70 permainan yang tersedia di Kafe Dhadhu. Sasarannya siapapun dan dari berbagai umur. “Kami memiliki game dengan targetnya berbeda-beda seperti kategori game party, family, medium, dan game hardcore. Dan game-nya juga berasal dari lokal dan luar negeri,” ungkapnya.
Menjadi kafe pertama yang mengusung tema board game membuat Bagus semakin tertantang untuk mengedukasi para pelanggannya tentang cara bermain dan merawat permainan yang akan digunakan. Bagus ingin setiap pelanggan yang datang ke kafenya bisa bermain board game. Karena setiap game yang ada di kafe ini memiliki pesan yang berbeda. “Intinya kita bisa belajar apapun dari board game,” katanya.
Selain membuka kafe board game ini, Bagus juga menerima pesanan membuat permainan board game custom untuk beberapa instansi seperti di Desa Wisata Kandri Gunungpati sebagai suvenir disana. (mg11/mg14/ida)