RADARSEMARANG.COM, Kuni Muftihatun Nadhifah, santriwati di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Semarang tetap semangat mengembangkan bakat dan minat di tengah kesibukan menghafalkan Alquran dan menjadi pendidik.
Alumni Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga ini mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai event dan perlombaan. Mulai dari lomba menulis, menggambar, berdakwah, dan menjadi master ceremony (MC) di berbagai acara.
Ia pernah menyabet Juara 1 lomba MC Bahasa Jawa di kampusnya. Kemenangan itu membawanya berkesempatan belajar Bahasa Inggris di Pare, Kediri secara gratis selama sebulan. “Belajar Bahasa Inggris di Pare adalah impianku sejak awal kuliah. Alhamdulillah Allah wujudkan lewat jalan ini,” tutur dara kelahiran Grobogan 25 tahun lalu itu kepada RADARSEMARANG.COM.
Tak hanya itu, ia juga sempat lolos babak pertama seleksi Aksi Indosiar. Dari ratusan peserta, ia berhasil lolos 50 besar. Meskipun belum lolos hingga panggung Indosiar, pencapaian itu membuatnya semakin percaya diri untuk mengasah kemampuannya.
Saat ini, wanita yang juga mengajar di SD Unggulan Edi Mancoro ini membuka jasa make up artist (MUA). Baru berjalan empat bulan, beberapa orderan sudah berdatangan. Baik di acara wisuda, lamaran, dan foto model. Terakhir, ia terlibat dalam proses pemotretan model busana di Ambarawa. “Awalnya hobi. Lalu melihat peluang, sepertinya bagus. Ya sudah Bismillah,” kata gadis yang juga hobi menggambar ini.
Prinsip yang dipegang adalah sabar, telaten, dan fokus. Menurutnya, meskipun kegiatan yang dilakukan baik, tidak menjamin tanpa cibiran dan cemooh. “Tapi kita ya harus sabar dan nggak baperan. Yang terpenting kita telaten dan fokus,” ujarnya. (cr9/aro)